“Biasanya kampus-kampus juga bisa terlibat secara langsung melalui lembaga riset pemilu yang ada di kampus,” bebernya.
Berkat juga mengajak pemuda untuk mempersiapkan diri, menciptakan gelombang kekompakan rakyat melalui media sosial.
“Kita bisa menggunakan handphone kita untuk memberikan informasi yang betul ya bukan hoax. Artinya di mana betul-betul ada kecurangan, di situlah kita hadir sebagai mahasiswa untuk memberikan pendampingan supaya suara masyarakat itu tidak hilang oleh kekuatan-kekuatan jahat,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Prietsaweny RT Simamora, selaku narasumber dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa yang juga adalah bagian dari pemuda dihimbau untuk menjadi pemilih yang cerdas.
Baca juga : Pilkada 2024 Rentan Bertabur Uang, Shohibul: Masyarakat Harus Cerdas Memilih
“Adik-adik dianggap inovatif, kreatif dan juga update terhadap segala situasi perkembangan sekarang. Sebagai mahasiswa juga harus bijak menggunakan media sosial,” tambahnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Sastra (Fispra UDA) ini juga mengajak mahasiswa untuk memilih platform yang dapat digunakan untuk menerima dan menyebarkan informasi.
“Segala sesuatu terkait dengan hoax, hate speech dan juga terror online itu harus dijauhkan terutama menjelang pesta demokrasi pilkada serentak tanggal 27 November 2024 mendatang,” tandasnya. (susan/hm18)
