16.1 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Dari Rakyat untuk Rakyat, Punk Rock Medan Adakan Pasar Gratis di Taman Lili Suheri

“Misalnya ada kejadian penggusuran kita juga turut hadir, atau membuat dapur umum untuk korban kebakaran misalnya. Untuk kegiatan per harinya kami sering nyablon, bermusik, buat pin, nulis majalah, produksi kaset dan masing banyak lagi,” ujarnya .

Tidak hanya pekerjaan non formal, Reza mengatakan beberapa lainnya juga ada yang bekerja secara formal.

“Ada yang bekerja formal ada juga yang secara mandiri seperti membangun rumah kolektif yang diisi percetakan sablon, jadi itu sebagai ruang hidup kami,” tuturnya.

Menurutnya, sering berbenturan dengan Dinas Sosial dan Polisi sudah menjadi hal yang biasa.

Baca juga : Murid SD di Pargarutan Terima Susu Gratis dari Bupati Tapsel

“Sebenarnya masih banyak yang perlu dibenahi dari kota Medan selain kita, kalau kami anak-anaknya pada kreatif tidak perlu bantuan dari Dinas sosial atau negara sekalipun, harusnya yang perlu dibantu adalah kaum masyarakat miskin kota ini, padahal cuma sedikit tapi mereka merasa itu sangat bermanfaat,” ucapnya.

Ia berharap komunitas punk ini dapat tetap solid, selalu ada dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Karena kalau nunggu negara, negara tidak akan pernah peduli untuk hal ini, jadi kitalah rakyat bantu rakyat,” tandasnya. (dinda/hm18)

Related Articles

Latest Articles