2.3 C
New York
Monday, January 13, 2025

Cerita Pilu ‘Pak Ogah’ Demi Bertahan Hidup Hingga Pro-Kontra di Masyarakat

Medan MISTAR.ID

Kebutuhan hidup menjadi tugas utama seorang laki-laki yang telah beranjak dewasa. Bahkan setelah menikah, seorang laki-laki tak hanya memikirkan isi perutnya sendiri, tapi juga harus memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya.

Demi memenuhi kebutuhan hidup, tak sedikit orang memilih jalan pintas hingga harus berakhir di penjara. Namun bagi Wawan (46), ia lebih memilih untuk menjadi jasa pengatur lalu lintas tidak resmi atau biasa disebut dengan panggilan ‘Pak Ogah’.

Nama ‘Pak Ogah’ yang disandang Wawan memang terkesan kurang mengenakkan. Seperti diketahui, nama tersebut dipopulerkan dalam serial anak-anak ‘Si Unyil’, di mana tokoh Pak Ogah adalah orang yang suka meminta-minta.

Meski begitu, Wawan tetap tegar dan siap memberikan jasa pelayanan mengatur lalulintas di salah persimpangan jalan Kota Medan, tanpa harus meminta-minta. Ia hanya menerima jika ada yang memberi.

Di bawah terik matahari Jumat (3/11/23) siang sekitar pukul 12.00 WIB,
Mistar.id coba mewanwancari Wawan di Jalan SM Raja, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara, tepatnya di depan Hotel Antares.

Di lokasi inilah Ahmad Firdaus (37) rekan seprofesi Wawan dikejar lalu dianiaya oleh oknum Sahbara Polda Sumut, hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: ‘Pak Ogah’ Diduga Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi di Jalan SM Raja Medan

Rasa was-was dan khawatir jelas terlihat di mata Wawan dan tiga temannya saat disambangi wartawan. Awalnya dia terlihat tidak menunjukkan sikap ramah, karena masih trauma dengan kejadian yang menimpa Ahmad Firdaus.

Ketika ditanya soal kondisi Ahmad Firdaus, Wawan pun mulai menjawab dengan nada pelan dan wajah sedikit gelisah.

Related Articles

Latest Articles