Medan, MISTAR.ID
Kasus salah seorang guru olahraga yang mengalami kebutaan akibat matanya diketapel wali murid di Bengkulu membuktikan bahwa kekerasan di lingkungan sekolah masih terus terjadi.
Sebab, diketahui aksi tersebut bermula dari sang guru olahraga menendang salah seorang siswa yang ketahuan merokok di Kantin sekolah.
Wali murid yang tak terima pun langsung melakukan balas dendam terhadap sang guru olahraga.
Baca juga : Apresiasi Program Kemenko, Pemko Medan Harap Posko Pangan Bisa Bantu Penuhi Kebutuhan Warga
Mengantisipasi hal itu terjadi di Kota Medan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengeluarkan kebijakan ke setiap sekolah untuk membuat grup yang terintegrasi antara wali murid dan wali kelas.
“Kebijakan itu baru berjalan 2-3 minggu ini, sehingga baru beberapa sekolah negeri saja yang menjalankannya. Seiring berjalannya waktu, kebijakan itu akan diterapkan di semua sekolah negeri,” ucap Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Kota Medan, Oka Zulfani Anhar kepada Mistar, Kamis (10/8/23).
Dijelaskannya, adapun fungsi grup tersebut sebagai sarana komunikasi antara wali kepada dan wali murid jika adanya permasalahan di lingkungan sekolah.
