Medan, MISTAR.ID
Harian Mistar menerima kunjungan belajar dari dosen dan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Komunikasi (FBK) Universitas Harapan Medan di Kantor Mistar Jalan Kejaksaan nomor 5EE, Petisah Tengah, Medan, Kamis (19/12/24).
Kunjungan yang dihadiri lima dosen dan sepuluh mahasiswa Program Studi Sastra Inggris ini, memberikan kesempatan untuk lebih mengenal Harian Mistar sekaligus menggali lebih dalam tentang pemberitaan di media cetak, online maupun penyiaran.
Dekan (FBK) Universitas Harapan Medan, Dr. Mayasari, S.Pd., M.Si, menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan hangat dari Harian Mistar sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa secara langsung.
Baca juga:PWI Asahan Sukses Gelar Sekolah Jurnalistik, Mahasiswa Jadi Calon Jurnalis
“Kami sangat beruntung dan kami mengucapkan terima kasih sudah menerima kunjungan kami, kiranya mahasiswa juga memperoleh banyak ilmu melalui kunjungan belajar ini,” ujarnya.
Wakil Pemimpin Redaksi, Rika Suartiningsih membuka kegiatan, dan diikuti dengan penjelasan company profile Harian Mistar oleh Pemimpin Redaksi, Luhut Simanjuntak.
“Jangan sungkan-sungkan menggunakan kesempatan ini untuk bertanya,” kata Luhut kepada para mahasiswa.
Baca juga:Reuni Akbar, 35 Tahun STIKP Kembalikan Kejayaan Mahasiswa Jurnalistik dan Public Relation
Luhut juga menjelaskan perjalanan dan beberapa unit bisnis yang bernaung di bawah PT Bintang Berita Abadi, yakni media cetak Harian Mistar yang sudah berdiri sejak 2019 lalu, media online dengan nama Mistar.id, dan Mistar.TV yang memiliki tiga program yaitu Newsroom, Bongkar Dapur dan Podcast.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan tanya jawab terkait penulisan berita serta pengalaman praktik oleh wartawan-wartawan senior Mistar, di antaranya redaktur online, Syahrial, dan manager Mistar.TV, Wahyudi.
Salah seorang mahasiswa, Patricia, bertanya tentang kriteria tulisan menjadi berita utama (headline news). Menjawab Luhut, menyebut bahwa harus dilihat dari beberapa faktor, seperti faktor kedekatan informasi terhadap pembaca, keterbaruan informasi, dan keunikan.
Baca juga:GMKI Pematangsiantar Mabim Jurnalistik Dasar
Rika Suartiningsih menambahkan, selain melihat dari nilai berita, redaksi Harian Mistar juga melakukan rapat terlebih dahulu untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah tulisan menjadi berita utama.
Mahasiswa lainnya, Jihan Annisa, mempertanyakan bagaimana memastikan agar berita yang ditulis akurat dan terpercaya.
Luhut menjawab, bahwa Harian Mistar selalu melakukan pengecekan berulang untuk menghindari berita palsu.
Baca juga:Perempuan dan Fotografi, Menjadi ‘Kaya’ Lewat Karya
“Kita bisnis informasi, apalagi yang online. Hal itu juga yang membedakan pemberitaan media online dengan media sosial. Kita harus cek dan konfirmasi langsung ke lapangan,” jawabnya.
Pada penghujung acara, Harian Mistar memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk berkunjung ke ruangan Redaksi Mistar.TV, dan ruangan Redaktur Mistar.id.
Harapannya, kunjungan belajar ini dapat memberikan bekal bagi para mahasiswa khususnya dalam praktik menulis berita.
“Mudah-mudahan kunjungan ini bisa jadi sumber ilmu. Selama ini kan hanya teori, membaca, namun prosesnya berita sampai di pembaca mungkin belum tau,” ucap Luhut. (susan/hm17)