28.2 C
New York
Friday, July 26, 2024

Begini Respon Siswa Soal Penghapusan Jurusan di Jenjang SMA

Kurikulum Merdeka yang menekankan banyak praktik langsung dalam setiap materi pelajaran, menurut Sophia, meskipun lebih melelahkan dan sulit, ia merasa metode ini membuatnya lebih memahami materi.

“Mungkin ada juga adik kelas yang nyesel sekolah di sini, karena menerapkan Kurmer, sedangkan sekolah lain ada kok yang masih menerapkan K13, memang capek tapi orang itu gak tau dampaknya itu sangat besar untuk kita. Jangan pernah takut untuk menghadapi kurikulum merdeka karena kurikulum merdeka itu memang dampaknya besar ke kita,” sambungnya.

Sophia menjelaskan orang tua dari seorang temannya justru memilih memindahkan anaknya karena merasa Kurikulum Merdeka menyita waktu anaknya dengan banyak kegiatan sehingga akan pulang malam.

Baca juga : Disdik Sumut Sebut Penghapusan Jurusan di SMA Berlaku untuk Kurikulum Merdeka

“Jadi orang tuanya nggak mendukung. Kaya orang tuanya bilang ‘nggak usah, nggak perlu kurikulum merdeka yang penting tamat aja. Kurikulum 13 (k13) juga kan dapat bawa kau ke yang bagus juga’ katanya, padahal kurikulum merdeka itu yang membantu kita seperti kami ada project berwirausaha, terus demokrasi jadi itu kan ngajarin kita kalau nanti berwirausaha,” jelas Sophia.

Hal serupa juga diutarakan oleh Aprilin, siswi kelas XI-3 SMAS Cahaya Medan. Ia mengaku bingung karena saat ditanyai tentang minat dan bakat agar mengetahui kelas yang cocok, namun ia dan teman-temannya malah dimasukkan ke kelas yang tidak sesuai dengan minatnya.

“Saat ditanya ke guru, ternyata penempatan kelas juga dibuat menurut nilai rata-ratanya,” ujar siswi yang berencana melanjut ke Sekolah Kedinasan ini.

Namun, setelah menjalani kurikulum merdeka yang menggabungkan jurusan IPA dan IPS ini, mereka merasa lebih diuntungkan.

Related Articles

Latest Articles