Medan, MISTAR.ID
Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) membantu warga terdampak banjir di Kota Medan dengan mendirikan posko bantuan di Kampung Aur, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Jumat (29/11/24).
Ketua Yayasan GPS, Lutfi (26), mengatakan pendirian posko ini merupakan bentuk keprihatinan mereka terhadap warga yang terdampak banjir. “Kami turut prihatin dan berbelasungkawa atas musibah banjir yang melanda Kota Medan sejak Rabu lalu,” ucapnya.
Sebelumnya, jelas Lutfi, Yayasan GPS telah mengirim relawan ke sejumlah lokasi banjir, Rabu (27/11/24). “Sejak Rabu lalu kami bersama rekan-rekan mengirimkan relawan dari GPS ke beberapa titik wilayah sungai seperti Sungai Percut, Deli dan Belawan,” katanya.
Baca Juga : Akibat Banjir, Partisipasi Pemilih di Desa Piasa Ulu Asahan Hanya 50 Persen
Lanjut Lutfi, tindakan tersebut merupakan upaya awal untuk melakukan penyusunan dokumen Sitrep (Situation Report) untuk mengetahui apa kebutuhan di lapangan secara lebih akurat dan terperinci
“Untuk memberikan informasi terbaru terkait perkembangan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) melalui Sosial Media official GPS,” jelasnya.
Selain menerjunkan relawan untuk membantu pemantauan tinggi muka air, mereka juga menciptakan posko bantuan pada masyarakat.
“Ada 2 posko yang kami dirikan, Posko Komando Bencana di Gedung TP PKK Kota Medan di Medan Petisah. Di sini kami kolaborasi dan berkumpul bersama para satgas BPBD, potensi SAR, relawan lintas sektor seperti FAJI Kota Medan dan Mapala Sumatera Utara yang sejak Rabu pagi lalu telah bekerja keras mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir,” ungkapnya.
“Posko yang paling utama yaitu Posko Hangat di Jembatan Suprapto Kampung Aur, Medan Maimun. Sama seperti di posko pertama, bedanya di sini Posko hangat melayani para masyarakat penyintas banjir,” ucapnya.
