RSUD Porsea Musnahkan 396 Obat dan BMHP


Serah terima pemusnahan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di RSUD Porsea dengan PT. Universal Eco Pasific. (f:nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Porsea, Kabupaten Toba musnahkan 396 jenis obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), Jumat (21/2/25). Pemusnahan ini bekerjasama dengan pihak ketiga yakni perusahaan limbah bahan berbahaya dan beracun, PT. Universal Eco Pasific.
Direktur RSUD Porsea, dr Tommy menyampaikan pemusnahan obat dan BMHP sesuai dengan ketentuan Permenkes Nomor 72 tahun 2016 dan surat keputusan bupati nomor 27 tahun 2025 yakni tindakan merusak label yang tidak memenuhi standar keamanan, khasiat, mutu dan merusak obat serta kemasan. Juga menghindari biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas obat yang tidak layak pakai.
"Upaya ini perlindungan kepada masyarakat dari bahaya penggunaan obat yang tidak memenuhi persyaratan mutu," ujar dr Tommy.
Dikatakannya, obat-obatan dan BMHP yang dimusnahkan dari tahun 2015 hingga 2025 yang bersumber dari APBD Kabupaten Toba, bantuan dinas kesehatan dan corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
"Ada juga obat untuk penanganan Covid-19 dengan nominal sekitar Rp681 juta," ucapnya.
Sebelum dilakukan pemusnahan, RSUD Porsea telah melakukan penyimpanan selama sepuluh tahun ini di ruangan limbah rumah sakit yang sudah sesuai standar.
"Dipastikan selama disimpan di ruang limbah tidak mengganggu terhadap lingkungan dan tidak kita berikan kepada pasien yang berobat ke rumah sakit ini. Pastinya penyimpanan aman dan terisolasi," katanya.
Sementara Kasi Intel Kejari Toba, Benny Surbakti sangat mengapresiasi pemusnahan yang dilakukan oleh RSUD Porsea dengan pihak ketiga sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, masyarakat sekitar dan pasien.
"Sesuai Permenkes memang harus dimusnahkan, supaya tidak disalahgunakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tutur Benny.
Adapun yang menyaksikan pemusnahan selain pihak ketiga PT. Universal Eco Pasific dan RSUD Porsea turut hadir pihak Kejaksaan Negeri Toba, organisasi perangkat daerah yang terkait dengan limbah, inspektorat, badan keuangan dan aset daerah, dinas kesehatan dan Kabag Hukum Toba. (nimrot/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Polisi Tangkap Pencuri Mesin AC di Patumbak