23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Sebut Barat Munafik, Pemerintah Afrika Selatan Tolak Menangkap Presiden Rusia

Afrika Selatan, MISTAR.ID

Pemerintah Afrika Selatan mendapat tekanan dari sejumlah negara karena diduga memiliki hubungan khusus dengan Rusia.  Belakangan ini, pejabat tinggi partai di Afrika Selatan diketahui akan menyambut baik kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan menolak merilis dokumen kargo yang berkaitan dengan kunjungan kapal Rusia

Sebagaiman diketahui, Jenderal Kongres Nasional Afrika (ANC) Fikile Mbalula membahas rencana pemimpin Rusia datang ke Afrika Selatan di  bulan Agustus untuk menghadiri pertemuan puncak blok ekonomi BRICS. Blok ini terdiri dari Brasil, Rusia, Cina, India, dan Afsel.

“Jika itu menurut ANC, kami ingin Presiden Putin ada di sini, bahkan besok, untuk datang ke negara kami. Kami akan menyambutnya untuk datang ke sini sebagai bagian tak terpisahkan dari BRICS,” Sekretaris Jenderal Kongres Nasional Afrika (ANC) Fikile Mbalula.

Apa yang dilakukan pemerintah Afrika Selatan dinilai melanggar perjanjian Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), dimana Afrika Selatan wajib menangkap Putin jika memasuki negara tersebut.

Baca Juga:Dituduh Lakukan Kejahatan Perang, Pengadilan Pidana Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin

“Apakah menurut Anda seorang kepala negara bisa ditangkap begitu saja di mana saja?” kata mantan menteri Kabinet yang sekarang menjadi pejabat administrasi tertinggi ANC itu.

Menanggapi itu, Mbalula menilai bahwa pihak Barat munafik terkait dengan surat perintah penangkapan Putin. Dia menyatakan, Inggris dan negara-negara Barat lainnya melakukan kejahatan di Irak dan Afghanistan dan tidak ada kepala negara yang ditangkap.

Telah terjadi peningkatan anti-AS dan retorika anti-Barat di ANC dan kadang-kadang di beberapa bagian pemerintah Afsel sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Namun Cape Town menegaskan bersikap netral dalam perang tersebut. Tren ini meresahkan AS dan mitra Barat lainnya.

Baca Juga:Perintahkan Tangkap Putin, Rusia Ancam ICC dengan Rudal Hipersonik

Afrika Selatan merupakan negara demokrasi yang berpengaruh di negara berkembang, dan ekonomi paling maju di Afrika. Negara ini memiliki hubungan historis dengan Rusia yang terkait dengan dukungan militer dan politik Uni Soviet lama untuk ANC.

ANC ketika itu adalah gerakan pembebasan yang berjuang untuk mengakhiri rezim apartheid rasis yang menindas mayoritas kulit hitam di negara itu. Barat tampaknya khawatir bahwa ikatan ideologis lama ANC dengan Rusia kini menarik Afrika Selatan ke dalam orbit politik Rusia di tengah meningkatnya ketegangan global. Kekhawatiran itu diungkapkan oleh Duta Besar AS untuk Afsel Reuben Brigety awal bulan ini.(republika/hm17).

Related Articles

Latest Articles