Moskow, MISTAR.ID
Rusia menegaskan bahwa pemilu yang terdiri dari pemilihan presiden dan parlemen harus dilangsungkan sesuai jadwal pada 2024, kendati sekutu Presiden Vladimir Putin meminta ditunda.
Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada Senin (9/10/2023) mengatakan pemilu akan tetap berjalan, terlepas dari “operasi militer khusus” yang berlangsung di Ukraina.
“Kami melanjutkan dari pernyataan Presiden [Vladimir] Putin yang menekankan perlunya mematuhi semua persyaratan demokrasi dan konstitusi. Oleh karena itu, pemilu ini diadakan,” ujar kantor berita Interfax mengutip pernyataan Peskov, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Senin (9/10/23).
Baca juga : Disinyalir Lonjakan Pasokan Senjata Korut ke Rusia Melalui Kereta
Pernyataan ini dilontarkan Peskov sebagai tanggapan atas komentar pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, yang merupakan sekutu dekat Putin. Pada Sabtu (7/10/23), Kadyrov mengatakan bahwa Rusia harus menunda pemilihan presiden karena perang di Ukraina tengah berlangsung, atau hanya mengizinkan satu kandidat yang tak lain adalah Putin.
“Saya mengusulkan sekarang, selagi operasi militer khusus sedang berlangsung, untuk dengan suara bulat memutuskan bahwa kita akan memiliki satu kandidat dalam pemilu, yaitu Vladimir Vladimirovich Putin,” kata Kadyrov seperti dikutip dari kantor berita Rusia, RIA.