Gaza, MISTAR.ID
Rumah Sakit Al-Awda di Gaza Utara menyampaikan kondisi darurat akibat kekurangan pasokan medis dan bahan bakar di tengah serangan berkelanjutan dari Israel.
Direktur rumah sakit, Mohammad Saleha, menyatakan bahwa fasilitas medis ini menghadapi krisis pasokan yang semakin parah dalam tiga bulan terakhir, diperburuk oleh pemutusan pasokan bahan bakar yang mengancam operasional rumah sakit.
Rabu (6/11/24) pagi, satu-satunya generator kecil yang mampu mendukung sebagian operasi rumah sakit rusak akibat kehabisan bahan bakar. Situasi ini memaksa rumah sakit mengandalkan generator utama yang lebih boros energi, tetapi sangat dibutuhkan untuk melakukan operasi mendesak bagi pasien kritis.
Baca juga: Otoritas Israel Selidiki Dugaan Kebocoran Dokumen Rahasia Intelijen Gaza
Saleha juga mengungkapkan bahwa ambulans dan kendaraan darurat dari berbagai rumah sakit, termasuk Al-Awda dan Kamal Adwan, menjadi sasaran serangan Israel.
Serangan ini mengakibatkan layanan ambulans terhenti, dan warga yang terluka harus dibawa ke rumah sakit dengan berjalan kaki atau menggunakan alat seadanya, menimbulkan risiko besar karena keterlambatan penanganan medis.
Sementara itu, satu-satunya ahli bedah di Gaza Utara telah bekerja tanpa henti untuk menangani kasus-kasus kritis. Dalam situasi darurat ini, Saleha mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk segera mengirimkan bantuan bahan bakar, obat-obatan, dan makanan guna menjaga layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Militer Israel terus melakukan serangan di Gaza Utara sejak awal Oktober, mengakibatkan blokade ketat yang membatasi masuknya bantuan kemanusiaan. Blokade ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah Gaza, dengan lebih dari 1.800 korban jiwa dan banyak lainnya yang terluka, menurut data otoritas kesehatan Palestina. (ant/hm25)