Bangkok, MISTAR.ID
Kasus anggur Shine Muscat yang mengandung residu kimia beracun telah membuat pedagang buah di Thailand mengeluh. Penjualan anggur tersebut merosot tajam setelah Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) menemukan bahwa 24 sampel anggur dari 15 toko mengandung tujuh hingga 18 jenis residu beracun, dengan 23 dari 24 sampel melebihi batas wajar.
Para pedagang, seperti Pranee Tantrakarnsakul, menyatakan bahwa ketakutan masyarakat terhadap risiko kesehatan telah mengakibatkan penjualan anggur Shine Muscat anjlok.
“Meskipun harga telah dipangkas dari 300 baht menjadi 80 baht per kilogram, konsumen tetap enggan membeli,” ujarnya dalam sebuah pernyataan dilansir, Rabu (30/10/24).
Baca Juga : Thailand Jadi Negara Pertama di Asia yang Laporkan Kasus Mpox Clade 1b
Masyarakat mempertanyakan mengapa instansi terkait tidak melakukan pemeriksaan sebelum impor, menyusul temuan bahwa sebagian anggur yang teridentifikasi berasal dari China.
Sementara itu, Malaysia juga melakukan investigasi dan menemukan bahwa anggur Shine Muscat yang diimpor ke negara tersebut tidak mengandung residu berbahaya seperti di Thailand. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran yang lebih luas mengenai keamanan pangan dan pengawasan produk impor di wilayah tersebut. (mtr/hm24)