21.9 C
New York
Friday, September 27, 2024

Penasihat Khusus AS Meminta Hakim Memerintahkan Donald Trump Dilarang Berbicara

“Orang-orang ini tidak waras dan mereka ingin membungkam saya. Karena itu saya tidak akan pernah membiarkan mereka membungkam anda,” tandasnya.

“Namun pada akhirnya mereka tidak mengincar saya. Mereka mengincar anda dan kebetulan saya menghalanginya,” tambah Trump pada kelompok beranggotakan sekitar 300 perempuan Kristen evangelis yang konservatif secara sosial.

Pengajuan dimaksud merujuk pada pernyataan dan unggahan online tertentu dari Trump serta orang-orang, termasuk Hakim Chutkan diduga menghadapi intimidasi usai pria berlatar belakang pengusaha itu mengkritik mereka.

Baca juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Tak Terima Keputusan Hakim: Saya Akan Banding

Dalam satu komentar dirujuk jaksa penuntut, Trump menyatakan, sebagai penipu yang berpakaian seperti hakim dan peretas Obama yang radikal. Mereka menilai, seorang wanita  ditangkap akibat menelepon hakim dan membuat ancaman kematian yang rasis merupakan dampak dari kritik Trump.

Pengajuan dimaksud mengutip serangan yang dilakukan oleh suami Melania Trump pada  petugas pemilu Georgia dan eks ajudan keamanan cybernya diduga melakukan pelecehan oleh para pendukungnya

Pada Jumat (15/9/23), terungkap jika Twitter secara diam-diam sudah mengirimkan pesan langsung dari akun Trump kepada tim Trump.

Baca juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Resmi Dipenjara, Kasus Pembatalan Pemilu 2020

Twitter sempat menentang keputusan tersebut, namun akhirnya dipaksa memberikan  32 pesan langsung tersebut. Tidak ada informasi terkait pesan-pesan tersebut yang dirilis. Ini termasuk apakah pesan-pesan itu dikirim atau diterima Trump, atau hanya berupa draft tidak terkirim.

Trump, calon terdepan untuk nominasi presiden dari Partai Republik tahun 2024 menghadapi masalah hukum semakin memuncak.

Dia telah didakwa secara kriminal sebanyak 4 kali, termasuk dalam penyelidikan federal atas upaya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden tahun 2020. (bbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles