Paus Fransiskus Ubah Tradisi, Minta Dimakamkan di Luar Vatikan


Pada tahun 2023, Paus Fransiskus meminta dimakamkan di luar Vatikan dengan peti kayu sederhana (f:ist/mistar)
Vatikan, MISTAR.ID
Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang penuh pengabdian, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun. Setelah menjalani perawatan medis, Paus yang tercatat sebagai Paus tertua dalam sejarah Vatikan ini meninggalkan pesan yang akan mengubah tradisi pemakaman Paus yang sudah berlangsung berabad-abad.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Paus Fransiskus menyampaikan permintaan yang mencatatkan sejarah. Pada tahun 2023, Paus Fransiskus ingin dimakamkan dalam peti kayu sederhana, bukan di dalam Vatikan, tetapi di luar Vatikan tepatnya di Basilika Santa Maria Maggiore, yang terletak di seberang Sungai Tiber, Roma.
Pesan ini menciptakan sejarah baru, sebab 91 Paus sebelumnya dimakamkan di Basilika Santo Petrus. Paus Fransiskus menjadi satu-satunya Paus dalam satu abad terakhir yang memilih untuk dimakamkan di luar Vatikan, jauh dari gua-gua bawah tanah yang menjadi tempat peristirahatan para Paus.
Paus Fransiskus mengungkapkan niatnya untuk mendobrak tradisi yang sudah berlangsung lama. Ia menjelaskan bahwa dirinya merasa memiliki "hubungan yang sangat kuat" dengan Basilika Santa Maria Maggiore. Tempat yang menjadi saksi perjalanannya selama ini.
Setiap Minggu pagi, Paus Fransiskus mengunjungi basilika tersebut untuk menghormati Perawan Maria, serta berdoa sebelum dan sesudah setiap perjalanan luar negeri. “Saya ingin dimakamkan di Santa Maria Maggiore karena itu adalah bentuk pengabdian saya yang besar,” ungkap Paus Fransiskus.
Walaupun tujuh Paus sebelumnya juga dimakamkan di basilika tersebut, Paus Fransiskus menjadi Paus pertama sejak Paus Leo XIII yang meninggal pada tahun 1903, yang memilih untuk tidak dimakamkan di Basilika Santo Petrus.
Tahun 2024, Paus Fransiskus juga mengungkapkan keinginannya untuk menyederhanakan upacara pemakaman yang selama ini dirayakan dengan penuh kemegahan. Dalam ritus resmi baru yang diterbitkan oleh Vatikan pada November 2024, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan tradisi pemakaman yang bertele-tele. Tradisi yang selama ini mengharuskan pemakaman Paus dilakukan dalam tiga peti jenazah berturut-turut terbuat dari kayu cemara, timah, dan pohon ek.
Sebagai gantinya, Paus Fransiskus memilih untuk dimakamkan dalam satu peti jenazah sederhana yang terbuat dari kayu dan dilapisi seng. Ia juga meminta agar jenazahnya tidak diletakkan di atas panggung tinggi atau catafalque yang biasa digunakan untuk pemakaman Paus lainnya di Basilika Santo Petrus. Para pelayat tetap dapat memberikan penghormatan terakhir, namun jenazah Paus Fransiskus akan tetap terbaring di dalam peti dengan bagian tutupnya terbuka.
Kabar meninggalnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, dalam sebuah pernyataan video yang disiarkan melalui saluran televisi Vatikan. Farrell mengumumkan bahwa Paus Fransiskus "telah pulang ke rumah Bapa" pada Senin pagi (21/4/2025) sekitar pukul 07.35 waktu setempat.
Kepergian Paus Fransiskus, Paus pertama dari Amerika Latin yang terpilih pada 2013, serta salah satu Paus tertua dalam sejarah Gereja Katolik Roma, terjadi beberapa pekan setelah beliau keluar dari rumah sakit di Roma. Paus Fransiskus sempat berjuang melawan pneumonia yang mengancam nyawa di kedua paru-parunya. (dtk/hm17)