New York, MISTAR.ID
Mayoritas negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Jalur Gaza. Resolusi ini juga menuntut pembebasan sandera secara langsung dan tanpa syarat.
Dalam pemungutan suara yang berlangsung pada, Rabu (11/12/24) waktu setempat, resolusi tersebut diadopsi dengan dukungan 158 suara. Sembilan negara menolak, sementara 13 lainnya memilih abstain.
Namun, Amerika Serikat dan Israel dengan tegas menolak resolusi ini. Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, menganggap adopsi resolusi itu sebagai langkah yang memalukan dan salah. AS menegaskan bahwa gencatan senjata hanya dapat dilakukan jika semua sandera dibebaskan terlebih dahulu.
Baca juga:Â PBB Temukan 20 Ribu Mayat tak Dikenal di Bandara Kolombia
Sikap tersebut sejalan dengan pendirian Israel, yang juga menolak resolusi itu. Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyebutkan bahwa resolusi itu lebih mendukung keterlibatan kelompok Hamas daripada belas kasihan bagi warga Gaza.
“Resolusi yang diajukan kepada Majelis hari ini di luar logika. Voting hari ini bukanlah pemungutan suara untuk belas kasihan. Ini hanyalah voting untuk keterlibatan,” kata Danny, seperti dilansir dari detik. (detik/hm20)
