16.6 C
New York
Friday, May 31, 2024

Korut Bantah Senjatanya Dipakai Hamas Menyerang Israel

Seoul, MISTAR.ID

Korea Utara (Korut) dalam pernyataannya, Jumat (13/10/23), membantah bahwa senjata-senjata mereka telah digunakan Hamas dalam serangan terhadap Israel.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa klaim yang muncul dalam beberapa laporan media merupakan upaya Washington mengalihkan kesalahan konflik yang dibuatnya ke negara ketiga.

Para ahli militer mengatakan bahwa foto-foto yang direkam dalam konflik tersebut menunjukkan bahwa militan Hamas mungkin menggunakan senjata-senjata Korea Utara, termasuk granat roket F-7.

Bruce Bechtol, profesor di Angelo State University di Texas, yang telah melakukan penelitian tentang penjualan senjata Korut mengatakan, sudah ada laporan bahwa Hamas menggunakan F-7 selama beberapa tahun.

Baca Juga: Israel Rilis Foto-foto Pembantaian Anak-anak Untuk Raih Dukungan Global

“Ini bisa menjadi pasokan baru atau dari pengiriman sebelumnya yang bisa mencakup periode sejauh tahun 2009,” kata Bechtol seperti dikutip Reuters.

Ia menambahkan, bahwa dalam setiap kasus, senjata-senjata tersebut kemungkinan telah sampai ke Hamas dari Korut melalui Iran atau Suriah.

Menanggapi itu, Kantor Berita Korea Utara, KCNA, menyebut klaim bahwa senjata mereka telah digunakan dalam serangan Hamas, sebagai ‘rumor yang tidak beralasan dan salah’.

“Ini hanyalah upaya pengalihan kesalahan atas krisis Timur Tengah yang disebabkan kebijakan hegemonik yang salah ke negara ketiga untuk menghindari kritik internasional yang difokuskan pada kekaisaran kejahatan (Amerika Serikat),” kata KCNA.

Sementara itu, peneliti Eropa Joost Oliemans dan Stijn Mitzer mengatakan F-7 mudah dikenali dari RPG serupa lainnya berkat pita merah di sekitar hulu ledak.

Pita merah seperti itu terlihat dalam foto-foto yang dibagikan oleh Israeli Defense Force (IDF) dan akun media sosial lainnya.

F-7 serta sejumlah kecil peluru kendali anti-tank Bulsae-2 buatan Korea Utara, juga terlihat digunakan oleh Hamas dalam bentrokan tahun 2021, kata para peneliti saat itu.

Baca Juga: Sedikitnya 45 Orang Tewas Usai Serangan Israel di Kamp Pengungi Gaza

Sebelumnya, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, Kamis (12/10/23) mengatakan bahwa dia tidak dapat mengkonfirmasi laporan-laporan tentang sumber roket yang digunakan Hamas.

Kirby menambahkan, strategi keamanan AS di tempat lain di dunia, termasuk Semenanjung Korea, tidak akan terpengaruh oleh krisis Israel-Hamas.

Media negara Korea Utara sebelumnya menyalahkan Israel atas pertumpahan darah di Gaza.

Konflik Israel-Palestina terbaru dimulai pada akhir pekan dengan serangan mengejutkan oleh Hamas, yang merupakan serangan paling mematikan oleh militan Palestina dalam sejarah Israel. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles