Riyadh, MISTAR.ID
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) marah terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu karena Israel masih menolak memerdekakan Palestina. Akibatnya, kedua negara tersebut terancam berbaikan.
Sebab, Arab Saudi memastikan pihaknya tidak akan menerima hubungan yang baik atau normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina yang merdeka.
Selain masalah Palestina, Arab Saudi juga telah mengajukan syarat lain untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Syarat-syarat tersebut adalah izin untuk melakukan pengayaan uranium di Arab Saudi dan menjaga status quo di Yerusalem.
Baca juga: Arab Saudi dan UEA Kecam Serangan di Masjid Al-Aqsa
Diketahui dari berbagai sumber, Rabu (20/9/23), pengayaan uranium merupakan komponen penting dalam pengembangan nuklir. Selama ini, Arab Saudi telah mengejar program nuklirnya sendiri untuk keperluan energi.
Di sisi lain, Israel sangat khawatir tentang harga yang diajukan oleh Arab Saudi untuk melanjutkan prospek normalisasi hubungan.
“Palestina menolak memerdekakan Palestina karena dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional mereka. Israel juga waspada terhadap ambisi pengembangan nuklir negara tetangga yang bisa digunakan untuk senjata,” seperti yang diberitakan media Arab Saudi. (mtr/hm20)
