19.4 C
New York
Thursday, October 3, 2024

De Sousa Kembali Terpilih Jadi Presiden Portugal

Lisbon, MISTAR.ID

Memenangkan pemilihan presiden 2021, Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa kembali menjadi orang nomor satu di Portugal untuk kedua kalinya, Minggu (24/1/21). Kemenangan itu diperoleh meski suara yang abstain mencapai rekor, saat pemilihan presiden diselenggarakan ketika negara itu berjuang melawan gelombang ketiga penularan virus corona yang melumpuhkan negeri.

Mantan pemimpin Partai Sosial Demokrat yang berusia 72 tahun ini, dikenal karena kepribadiannya yang hangat dan kebiasaan berfoto selfie dengan pendukung, Dia memenangkan 61 persen suara, di atas 52 persen kemenangannya pada 2016.

Namun 60 persen pemilih abstain, angka tertinggi dalam sejarah Portugis. Hal ini disinyalir terjadi karena 1,1 juta pemilih dari luar negeri ditambahkan ke daftar pemilih untuk pertama kalinya, tetapi juga karena ratusan ribu orang di karantina.

Baca juga: Covid-19 Melonjak, RS Di Portugal Kewalahan Tangani Pasien

Presiden memegang peran seremonial, tetapi dapat memveto undang-undang tertentu dan memutuskan keadaan darurat. Wewenang itu yang sering digunakan Rebelo de Sousa selama pandemi, mengambil alih kepemimpinan parlemen.

“Tugas yang paling mendesak adalah memerangi pandemi. Ini adalah prioritas saya, dalam solidaritas total dengan parlemen dan pemerintah,” kata Rebelo de Sousa dalam pidato kemenangannya.

Rebelo de Sousa bersumpah untuk menjadi presiden yang menstabilkan, menyatukan, yang bukan hanya untuk yang dainggap “baik” dan melawan “buruk”. Kasus Covid-19 melonjak Untuk mencegah penularan selama proses pemungutan suara, dewan lokal mengambil tindakan ekstra.

Para pemilih harus memakai masker, menjaga jarak secara sosial dan menggunakan pena mereka sendiri. Namun sebuah jajak pendapat pekan lalu oleh lembaga penelitian ISC / ISCTE menunjukkan, hampir dua pertiga orang Portugis beranggapan pemilihan umum seharusnya ditunda karena pandemi.

Baca juga: Presiden Portugal Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala

Karena tanggal pemilihan tidak diubah, saya memutuskan untuk datang lebih awal,” kata Cristina Queda, 58 tahun. Queda tiba di tempat pemungutan suara di Lisbon segera setelah dibuka pukul 8 pagi untuk “menghindari kelompok dan antrean” mengingat ancaman Covid-19.

Negara dengan 10 juta penduduk ini melaporkan rata-rata kasus baru dan kematian per kapita selama tujuh hari tertinggi di dunia, menurut pelacak data Universitas Oxford www.ourworldindata.org. Jumlah kematian Covid-19 memecahkan rekor untuk hari ketujuh berturut-turut pada Minggu (24/1/21) yang mencapai 275.

Fasilitas rawat inap mengalami kepadatan tertinggi sepanjang masa, dan ambulans mengantre selama beberapa jam di rumah sakit Lisbon dengan kapasitas penuh. Portugal telah membukukan total 10.469 kematian akibat Covid-19 dan 636.190 kasus.

Memberikan suaranya di sekolah Lisbon, Perdana Menteri Portugal Antonio Costa mengakui kondisi pandemi yang parah. Tapi dia berdalih “semuanya dilakukan supaya orang-orang dapat menggunakan hak demokratis mereka untuk memilih”. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles