27.8 C
New York
Wednesday, July 17, 2024

Biden Tawarkan Dukungan ke Netanyahu, Hamas Klaim Sandera Pejabat Israel

Tetapi aksi kekerasan di Israel sendiri melebihi apa pun yang pernah terjadi bahkan pada puncak pemberontakan Intifada Palestina pada dekade-dekade sebelumnya.

Israel benar-benar tidak siap dan serangan ini merupakan salah satu kegagalan intelijen terburuk dalam sejarahnya, sebuah kejutan bagi sebuah negara yang bangga dengan infiltrasi dan pemantauan intensif terhadap militan.

Di Jalur Gaza yang sempit tempat 2,3 juta warga Palestina, sudah berada di bawah blokade Israel selama 16 tahun. Warga berbondong-bondong membeli persediaan dalam antisipasi hari-hari perang yang akan datang. Beberapa mengungsi dari rumah mereka dan menuju tempat perlindungan.

Baca Juga: Menteri Israel Serang Masjid Al Aqsa, Arab Saudi: Itu Provokasi!

Puluhan warga Palestina tewas dan ratusan terluka dalam bentrokan di perbatasan dengan Israel, di mana pejuang merebut titik perlintasan dan merobohkan pagar.

Beberapa dari yang tewas adalah warga sipil, di antara kerumunan yang mencoba menyeberang ke Israel melalui pintu yang rusak.

“Kami takut,” kata seorang wanita Palestina, Amal Abu Daqqa, kepada Reuters ketika dia meninggalkan rumahnya di Khan Younis.

Latar Belakang Meningkatnya Kekerasan

Eskalasi ini terjadi di tengah-tengah kenaikan kekerasan antara Israel dan militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana otoritas Palestina menjalankan otonomi terbatas, namun ditentang Hamas yang ingin menghancurkan Israel.

Related Articles

Latest Articles