14.4 C
New York
Thursday, October 10, 2024

Biden dan Sekutu Eropa Bahas Upaya Menurunkan Ketegangan di Timur Tengah

Amerika Serikat, MISTAR.ID

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris untuk membahas penurunan ketegangan di Timur Tengah dan gencatan senjata di Gaza, kata Gedung Putih, Senin (12/8/24).

Dalam pernyataan bersama yang dirilis Gedung Putih, para pemimpin kelima negara mengatakan mereka mendukung seruan dari Amerika Serikat, Qatar dan Mesir untuk pembaruan pembicaraan gencatan senjata Gaza untuk menyelesaikan kesepakatan sesegera mungkin.

Presiden Joe Biden memaparkan usulan gencatan senjata tiga tahap dalam pidatonya pada tanggal 31 Mei. Washington dan mediator regional sejak saat itu telah mencoba mengatur kesepakatan gencatan senjata Gaza untuk para sandera tetapi mengalami kendala berulang kali.

Baca juga:Jet Tempur Siluman Mendarat di Timur Tengah

Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar telah menjadwalkan putaran baru perundingan gencatan senjata pada hari Kamis (115/8/24).

Pernyataan bersama menekankan “tidak ada waktu lagi yang terbuang.” Pernyataan tersebut juga menyatakan dukungan bagi Israel terhadap ancaman Iran sembari mendesak penyaluran dan pengiriman bantuan ke Gaza.

Terjadi peningkatan risiko perang Timur Tengah yang lebih luas setelah pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut yang memicu ancaman pembalasan terhadap Israel.

Baca juga:Timur Tengah Memanas, Rusia Kirim Radar Canggih ke Iran

“Kami meminta Iran untuk menghentikan ancaman serangan militer terhadap Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi,” pernyataan bersama dari AS dan sekutu Eropa nya.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu pada 7 Oktober ketika Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang , menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel berikutnya terhadap daerah kantong yang diperintah Hamas tersebut telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, sementara juga menyebabkan hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan dan memicu tuduhan genosida di Pengadilan Dunia yang dibantah Israel. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles