18.5 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Bersitegang dengan China, Kemenhan Jepang Ajukan Belanja Pertahanan Tertinggi

Tokyo, MISTAR.ID

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang pada Kamis (31/8/23) meminta pengeluaran tertinggi sebesar 7,7 triliun yen (US$52,67 miliar) untuk tahun fiskal 2024.

Kebijakan terbaru dari rencana Perdana Menteri (PM), Fumio Kishida itu bertujuan meningkatkan belanja militer sebesar 43 triliun yen selama 5 tahun.

Rencana yang diumumkan tahun lalu itu bertujuan melipatgandakan belanja pertahanan menjadi 2 persen dari bruto produk domestik pada tahun 2027. Ini ketika negara ‘Matahari Terbit’ itu menghadapi China yang semakin agresif dan Korea Utara (Korut) yang tidak bisa diprediksi.

Baca juga: Berikut Profil Perusahaan Jepang Campakkan Limbah Nuklir ke Laut

Permintaan itu muncul ketika hubungan Jepang dengan China memburuk secara tajam. Nippon pada minggu lalu mulai membuang air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima kondisi rusak ke laut. China mengutuk tindakan itu dan melarang impor makanan laut dari Jepang.

Permintaan fiskal tahun 2024 yang diajukan ke Kementerian Keuangan (Kemenlu), menambah hampir 1 triliun yen terhadap anggaran tahun sebelumnya sebesar 6,8 triliun yen atau meningkat sekitar 13 persen.

Jika disetujui, anggaran dimaksud bakal meningkatkan pengeluaran sekitar 1 triliun yen dibandingkan tahun sebelumnya selama 2 tahun berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kemenhan Jepang mewacanakan mengalokasikan lebih dari 900 miliar yen untuk amunisi dan senjata, termasuk rudal pertahanan udara berbasis kapal baru, sesuai dengan permintaan anggaran.

Baca juga: Jepang Mengklaim Limbah Air PLTN Fukushima Tak Bermasalah ke Ikan

Sekitar 600 miliar yen akan digunakan untuk memperkuat kemampuan logistik guna menyebarkan senjata dan sumber daya ke rangkaian pulau di barat daya selama keadaan darurat.

“Anggaran itu mencakup pendanaan untuk 3 kapal pendarat baru, dengan total 17 miliar yen, lebih dari 300 miliar yen untuk 17 helikopter angkut, dan tim transportasi spesialis baru dalam meningkatkan kemampuan penempatan,” sebut Kemenhan dalam permintaannya.

Jepang juga akan mengalokasikan 75 miliar yen untuk bersama-sama mengembangkan rudal pencegat dengan Amerika Serikat (AS) dalam melawan hulu ledak hipersonik. Termasuk 64 miliar yen untuk membangun jet tempur generasi berikutnya dengan Inggris dan Italia.

Rekor pembelanjaan pertahanan yang dilakukan sekutu setia AS ini terjadi setelah beberapa dekade menerapkan kebijakan pasifis. Pada tahun 1947,  AS memberlakukan konstitusi terhadap Jepang yang menolak perang.

Baca juga: Ikuti India, Malaysia dan Filipina Protes Peta Baru China Klaim Wilayah yang Disengketakan  

Namun kekhawatiran atas ambisi maritim dan ketegasan militer China, terutama atas Taiwan, serta Korut semakin agresif dan bersenjata lengkap telah berubah pikiran, seperti halnya invasi Rusia ke Ukraina.

Agresi Jepang sebelum dan selama Perang Dunia Kedua masih menjadi penyebab ketegangan hubungan dengan sejumlah negara di Asia. Negeri Sakura ini telah memberikan jaminan bahwa kekuatan militernya yang semakin besar tidak akan digunakan untuk mengancam negara lain.

Tokyo menyatakan, bakal tetap memprioritaskan upaya diplomasi dan dialog, agar menghindari kesalahpahaman. (chlnws/hm16)

Related Articles

Latest Articles