Lengan dan kakinya terlihat mencuat keluar dari pakaian yang ketat. “Dia tumbuh setiap hari dan pakaiannya tidak muat lagi, tapi saya tidak bisa menemukan yang lain,” kata perempuan berusia 30 tahun itu kepada AFP
Warga Gaza dewasa juga mengalami serupa. Ahmed al-Masri (29) meninggalkan rumahnya di utara Gaza pada awal perang. Saat ini di Khan Younis, Gaza selatan, ia mengatakan, dirinya tidak memiliki sepatu atau pakaian cadangan.
“Sepatu saya sangat rusak. Saya telah memperbaikinya setidaknya 30 kali, setiap kali membayar 10 kali lipat lebih mahal daripada sebelum perang,” katanya, dengan wajah tirusnya yang terbakar matahari.
Baca juga: 40.005 Jiwa Tewas Selama Agresi Keji Israel di Jalur Gaza
Sementara itu, Ahmed al-Masri (29) meninggalkan rumahnya di utara Gaza pada awal perang. Saat ini di Khan Younis, Gaza selatan, ia mengatakan, dirinya tidak memiliki sepatu atau pakaian cadangan.
Bahkan Omar Abu Hashem (25), yang mengungsi dari Rafah, di perbatasan Mesir, ke Khan Younis, lebih jauh ke utara berbagi sepatu dengan saudara iparnya.
Abu Hashem meninggalkan rumahnya dengan tergesa-gesa sehingga ia tidak dapat membawa apa pun. Dia telah mengenakan sepasang sepatu yang sama selama lima bulan, tetapi hanya dua hari sekali. (kcm/hm25)
