15.9 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Anggota Parlemen AS Pertanyakan Modul Seluler Buatan Perusahaan China

Washington, MISTAR.ID

Dua anggota parlemen Amerika Serikat pada Selasa (8/8/2023) meminta Komisi Komunikasi Federal (FCC) mempertanyakan potensi ancaman keamanan terkait dengan modul seluler yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan China, termasuk Quectel (603236.SS) dan Fibocom Wireless (300638.SZ).

Ketua Partai Republik di Komite China, Mike Gallagher dan Demokrat teratas dalam panel tersebut, Raja Krishnamoorthi, dalam surat kepada Ketua FCC Jessica Rosenworcel, memperingatkan bahwa peralatan medis, kendaraan dan peralatan pertanian AS bisa diakses dan dikendalikan dari jarak jauh dari China jika menggunakan modul seluler buatan China.

FCC dan perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari Reuters.

Modul seluler adalah komponen yang memungkinkan perangkat internet of things (IoT) terhubung ke internet.

Baca Juga: Parlemen AS Setujui Pemakzulan Trump, 10 Anggota Republik Membelot

Dalam surat itu, anggota parlemen tersebut mencatat bahwa modul-modul tersebut biasanya dikendalikan dari jarak jauh dan merupakan tautan yang diperlukan antara perangkat dan internet.

Mereka mengatakan bahwa jika China dapat mengendalikan modul ini, mereka mungkin dapat mengambil data atau mematikan perangkat IoT. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang sangat serius dalam konteks infrastruktur kritis dan segala jenis data sensitif.

Pada September tahun lalu, FCC menyebut perusahaan-perusahaan telekomunikasi China, Pacific Networks Corp, anak perusahaannya ComNet (USA) LLC dan China Unicom (Americas) (0762.HK) sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS berdasarkan undang-undang tahun 2019 yang bertujuan untuk melindungi jaringan komunikasi.

Pada Maret 2021, FCC awalnya menetapkan lima perusahaan China dalam ‘Daftar Terlindungi’ mereka, termasuk Huawei Technologies Co, ZTE Corp (000063.SZ), Hytera Communications Corp (002583.SZ), Hangzhou Hikvision Digital Technology (002415.SZ), dan Zhejiang Dahua Technology Co (002236.SZ).

Baca Juga: Pasca Tragedi 737 Max, Parlemen AS Kembali Panggil Petinggi Boeing

Anggota parlemen tersebut bertanya apakah FCC sedang mempertimbangkan penggunaan Daftar Terlindungi untuk mengatasi modul seluler milik China.

“Apakah mensyaratkan sertifikasi untuk modul yang digunakan dalam peralatan komunikasi bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi modul-modul China di jaringan AS?” tanya mereka.

Pada tahun 2022, Kedutaan Besar China di Washington mengatakan bahwa FCC telah menyalahgunakan kekuasaan negara dan dengan tidak memiliki dasar fakta menyerang operator telekomunikasi China dengan jahat.

Huawei telah berulang kali membantah tuduhan-tuduhan tentang tindakan melanggar hukum. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles