16.7 C
New York
Sunday, October 27, 2024

Kericuhan di Selambo, Hasil Rencana Ketua Geng Motor dan OKP

Medan, MISTAR.ID

Kapolda Sumatera Utara, Irjend Pol Whisnu Hermawan Februanto terus mendalami awal penyerangan kawasan Selambo yang menewaskan 2 warga dan menyebabkan sejumlah orang terluka. Semuanya berawal dari perencanaan.

Sejauh ini, kata Kapolda Sumatera Utara, Irjend Pol Whisnu, penyidik mendapat informasi bahwa sebelumnya, Senin (21/10/24) MTA menerima pesan WhatsApp dari ketua salah satu OKP desa Saentis berinisial MRF (DPO) yang meminta dirinya mengumpulkan 40 anggota geng motor.

Setelah mengumpulkan, MTA mengarahkan anggotanya ke seputaran rumahnya. Di sana, MTA bertemu dengan ketua geng motor ASPA (Anak Pasar Satu) berinisial JB (DPO) yang juga telah mengumpulkan anggotanya.

Setelah mengumpulkan alat perang berupa senjata tajam, ketapel, anak panah, martel dan lainnya para pelaku menuju simpang jodoh menemui MRF dan Ketua PAC salah satu OKP berinisial BG (DPO).

Baca juga:Kericuhan di Selambo, Ketua Geng Motor Ditembak dan 11 Anggota Ditangkap

“Mereka berangkat menggunakan pickup dan sepeda motor. Sesampainya di lokasi mereka melakukan penyerangan,” tuturnya.

Usai melakukan aksinya, para pelaku pulang ke rumah masing-masing. Selain itu, para anggota geng motor juga telah diberikan uang Rp 2 juta untuk dibagikan Rp 15 ribu per orang.

“Para pelaku ini melakukan aksinya di bawah pengaruh narkoba. Mereka juga diimingi uang Rp 3 juta. Tapi yang baru dikasih Rp 15 ribu per orang,” jelasnya.

Baca juga:Rumah Warga di Selambo Diserang Geng Motor, 7 Luka-luka dan 2 Tewas

Hingga saat ini petugas masih memburu aktor intelektual dari aksi penyerangan yang mengakibatkan dua nyawa menghilang itu.

“Masih kita dalami, kita buru. Kita akan sampai ke sana,” pungkasnya.

Ia juga menerangkan soal status ketua geng motor Neleng, yang ternyata masih berstatus warga binaan di Lapas Labuhan Deli.

“MTA ini adalah warga binaan dari Lapas. Belum lepas dari tahanan, statusnya bebas bersyarat, tetapi dia melakukan kembali tindak pidana pembunuhan menggunakan senapan angin,” sebut Irjend Pol Wishnu.

Baca juga:Kericuhan di Selambo, Ini Keterangan Polsek Medan Tembung

Perlu diketahui, sekelompok pemuda yang diduga geng motor melakukan penyerangan terhadap rumah-rumah warga di Jalan Selambo Raya, Desa Selambo, Kecamatan Medan Amplas, pada Selasa (22/10/24) dini hari.

Martina Lusianti Geringging (53) warga setempat mengatakan, dalam insiden berdarah itu sedikitnya tujuh orang luka-luka dan dua orang terkonfirmasi meninggal dunia.

“Kalau yang meninggal ada 2 orang, luka-luka ada sekitar 7 orang,” ujar Martina Selasa (22/10/24) siang (putra/hm17)

Related Articles

Latest Articles