16.4 C
New York
Thursday, October 3, 2024

Menilik Kronologi Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Balei Merah Putih yang Menggerogoti Keuangan Telkom

Padahal Telkom baru memberikan proyek tersebut kepada GSD pada November 2017, yang berarti Tekken Pratama telah mengerjakan pembangunan 8 bulan sebelum penandatanganan antara induk perusahaan dengan anak usahanya.

Penunjukan sub kontraktor itu dilakukan Direktur Utama GSD, Rinto Dwi Hartono dan diakui Direktur Bisnis dan Pengembangan GSD, Eris Sudariswan bahwa Telkom mengetahui pembangunan Gedung Balei Merah Putih dikerjakan pihak ketiga.

Permasalahan selanjutnya yaitu penunjukan perusahaan perencana dan pengawas PT IKW yang dilakukan GSD. IKW memulai pekerjaannya sebagai pengawas setelah proyek berjalan dua bulan. Perusahaan yang turut mengambil keuntungan itu diketahui berasal dari Jakarta.

Baca juga : Saksi Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Balei Merah Putih yang Sudah Diperiksa 90 Orang

Permasalahan ditemukan kembali setelah IKW melakukan pengawasan hanya sampai proses pengerjaan 92,02 persen, namun ketika proses pencairan dananya menyatakan telah selesai 100 persen.

Pemufakatan jahat dalam proyek pembangunan gedung perusahaan plat merah itu kembali diperlihatkan ketika GSD menunjuk lagi perusahaan lain sebagai pengawas menyelesaikan sisa pekerjaan yang sebelumnya ditangani IKW.

Kasus ini telah naik dari tingkat penyelidikan ke penyidikan, meskipun hingga kini penyidik belum menetapkan seorang pun menjadi tersangka. Di sisi lain sebanyak 90 orang telah dimintai keterangan sebagai saksi termasuk mantan Dirut Telkom masa itu, Alex Sinaga.

Related Articles

Latest Articles