20.6 C
New York
Sunday, October 20, 2024

Kasus Tewasnya ABK di Sibolga Dinilai Penuh Kejanggalan

Dia pun menyayangkan, suaminya dikebumikan di pekuburan muslim. Itu karena suaminya menganut agama Kristen. “Saat ziarah saya masih mencium bau busuk, di areal pemakaman suami dan sepertinya kuburannya tidak terlalu dalam,” ucapnya.

Dengan adanya kasus ini, Asilia menunjuk seorang pengacara dari Posbakum PN Sibolga. “Semoga pak Parlaungan Silalahi bisa membantu dan menyelesaikan permasalahan yang saya alami,” ucapnya.

Ia mengaku melihat adanya kejanggalan dari kasus ini dan berharap para tersangka ditangkap kembali, serta korban diotopsi ulang.

“Saya lihat surat perdamaian yang dibuat tergesa-gesa. Suami saya seakan dipaksakan untuk berdamai. Padahal suami saya belum sembuh, ini terlihat dari tandatangan yang dibubuhkan dengan menggunakan sidik jari. Bahkan, satu pun dari pihak keluarga saya tidak ada yang menandatangani,” jelasnya.

Baca juga:Ibu Kandung Gorok Leher Bayinya Usia 18 Hari Hingga Tewas di Labura

Kasat Polairud Kota Sibolga, Iptu Syahrizal mengaku, sempat melakukan penahanan terhadap keempat pelaku pengeroyokan, sedangkan korban sempat dirawat di RSU. “Para pelaku penganiayaan sempat kita tahan,” ucap Syahrizal.

Penahanan yang dilakukan Polairud tertanggal 5 September 2024, sedangkan surat laporan polisi dibuat tanggal 6 September 2024. Pada tanggal 15 September korban meninggal dan dikebumikan.

Syahrizal menerangkan, kasus ini sempat dinilainya sudah selesai dan telah berdamai, sehingga para pelaku dibebaskan.

“Setelah adanya surat perdamaian yang kita terima antara pihak pelaku dan korban yang langsung dimediasi oleh salah seorang pimpinan DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori, kita melepaskan para pelaku,” ujanya, seraya menegaskan akan kembali membuka kasus ini. (feliks/hm16)

Related Articles

Latest Articles