Melihat semburan minyak yang deras itu, Benget, Bonar, dan Ronaldy Simanjuntak (DPO) panik dan berusaha menutup kembali dengan paci kayu atau paci besi. Namun, pipa tersebut tidak berhasil ditutup dan kemudian Benget, Bonar dan Ronaldy Simanjuntak (DPO) pun pergi meninggalkan lokasi.
Minyak yang terus menyembur keluar deras tanpa henti, akhirnya mengakibatkan ledakan dan kebakaran besar di lokasi tersebut. Akibat perbuatan Benget, Bonar, dan Ronaldy Simanjuntak (DPO) PT Pertamina Patra Niaga mengalami kerugian sebesar Rp165.000.000 (Rp165 juta). (deddy/hm20)