Pematangsiantar, MISTAR.ID
Iptu Tomi Samuel Marbun, dilaporkan hilang usai baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (18/12/24). Aparat gabungan masih terus melakukan pencarian perwira polisi asal Kota Pematangsiantar tersebut.
Ibu tercinta, Elfrida Gultom mengatakan ia dan keluarga sangat terpukul mendengar kabar hilangnya anak mereka saat bertugas. Elfrida pertama kali mendapat kabar dari istri Tomi melalui telepon.
“Parumaen (menantu) menghubungi kami pertama kali mengatakan Tomi tidak bisa dihubungi (hilang kontak) rabu pagi,” sebut Elfrida saat ditemui di kediamannya Jalan Dalil Tani, Kecamatan Siantar Timur, Sabtu (21/12/24).
Mendengar itu, Elfrida berusaha tenang. Ia menyampaikan kepada istri Tomi bahwa sinyal di lokasi memang tidak bagus seraya bertanya kepastian sumber informasi yang diperoleh sang menantu.
Baca juga:Â Guru Sambut Baik Gebrakan Mendikdasmen, Disdik Siantar Tunggu Regulasi
“Diceritakan menantu kami, informasi itu datangnya dari Bapak Kapolres Bintuni kalau Tomi dilaporkan terpeleset atau tergelincir di lokasi saat menjalankan tugas,” ucapnya.
Mendengar itu, Elfrida dan keluarga seakan tidak percaya. Dia kembali menenangkan diri dan mencari kembali kepastian perkembangan informasi terbaru anak kedua mereka melalui sejumlah media.
“Keluarga menunggu melalui berita-berita. Namun rabu sorenya menantu kembali menghubungi kami (dengan informasi yang sama), Tomi dilaporkan belum ditemukan dalam pencarian,” terangnya.
Elfrida menangis, hingga sampai hari ini dirinya tidak mendengar dan memperoleh informasi keberadaan putra mereka yang lahir pada tahun 1994 itu. Ibu 5 anak itu meyakini, Presiden Prabowo mendengar harapannya dan keluarga.
Baca juga:Â Tim Penjaringan Pastikan Bacalon Ketua KONI Siantar Tak Pernah Tersandung Hukum
“Bapak Kapolres, Kapolda, Kapolri dan (secara khusus) Bapak Presiden, tolong keluarga kami. Teruslah berikan perhatian dalam pencarian anak kami Tomi yang menjalankan tugas negara yang kita cintai bersama-sama serta mempertahankan NKRI,” pungkasnya.
