19.3 C
New York
Thursday, October 10, 2024

Mahasiswa Duduki DPRD Asahan Tuntut Sikap Soal Putusan MK

Asahan, MISTAR.ID

Sekitar seratus mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus dan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, berhasil menduduki ruang rapat paripurna di Gedung DPRD Asahan pada Senin (26/8/24).

Aksi ini merupakan bagian dari unjuk rasa yang menuntut respons tegas dari para wakil rakyat terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Pantauan langsung di lokasi, menunjukkan bahwa massa mahasiswa tiba di Gedung DPRD Asahan sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangan mereka diawali dengan tertib, di bawah pengawalan ketat aparat kepolisian.

Perwakilan mahasiswa, termasuk presiden BEM dan anggota aliansi Cipayung Plus, secara bergantian menyampaikan orasi mereka dari atas mobil pengeras suara.

Baca juga: Pasca Putusan MK, Nama Cakada PKB Sumut Tak Berubah

Inti dari tuntutan mereka adalah permintaan agar DPRD Asahan mengambil sikap jelas dalam mengawal putusan MK yang dianggap penting oleh para demonstran.

Meski telah menyampaikan orasi mereka dengan lantang di depan Gedung DPRD Asahan, tidak ada satupun pimpinan dewan yang turun untuk menemui para mahasiswa.

Ketidakhadiran pimpinan DPRD tersebut memicu ketegangan, hingga akhirnya ratusan mahasiswa berhasil menerobos barikade keamanan dan masuk ke dalam ruang sidang paripurna.

“Kami dari Cipayung Plus dan aliansi BEM Asahan hadir di sini untuk mengawal putusan MK. Kami menuntut agar DPRD Asahan menemui dan mendengar langsung aspirasi kami,” tegas Faisal Farid, juru bicara massa aksi, kepada wartawan.

Baca juga: Partai Buruh Demo Kawal Putusan MK, Begini Respon KPU Sumut

Setelah berhasil menduduki ruang rapat paripurna, satu-satunya anggota DPRD yang muncul adalah Syadad Nasution dari Fraksi PAN. Namun, kehadirannya ditolak oleh para mahasiswa yang bersikeras ingin bertemu dengan pimpinan DPRD Asahan.

Syadad menjelaskan bahwa Ketua DPRD Asahan, Baharudin Harahap, telah mengundurkan diri dari jabatannya, dan menyatakan kesediaannya untuk menerima aspirasi mahasiswa.

“Ketua DPRD telah mengundurkan diri, jadi saya yang akan menerima aspirasi kalian,” ujar Syadad di tengah perdebatan sengit dengan para mahasiswa.

Setelah perdebatan yang cukup panjang, para mahasiswa akhirnya bersedia meninggalkan ruang rapat paripurna, setelah beberapa perwakilan mereka menyampaikan orasi penutup. (perdana/hm25)

 

Related Articles

Latest Articles