Diterangkannya, warga hanya dapat memadamkan api dengan alat seadanya sembari menunggu petugas pemadam kebakaran. Adi mengaku sempat mendengar jeritan minta tolong korban, namun mereka tak dapat bertindak.
“Kami mendekat saja sudah takut, sambil nunggu pemadam kebakaran, kami siram pakai air seadanya,” ucap Adi.
Penyesalan hingga saat ini masing menghantui diri Adi dan warga lainnya. Tapi apa yang hendak dikata, kemampuan mereka terbatas sehingga tidak dapat menjebol rumah korban.
Baca juga :Â Pemko Siantar Catat 52 Peristiwa Kebakaran Sepanjang 2023
“Memang bapak itu (Suhartono) sakit, sempat sakit stroke, jadi lumayan susah jalan. Mereka tinggal berdua dengan anaknya,” ujarnya.
Saat ini, jenazah kedua korban telah dievakuasi ke rumah sakit RSUD dr Djasamen Saragih. Para tetangga tengah berdiskusi perihal biaya rumah sakit dan pemakaman korban.
“Belum dapat kepastiannya. Masih nanya warga yang lain,” ucapnya. (gideon/hm18)
