Namun, karena persediaan tiket selalu habis, maka pihak penumpang membeli tiket kepada calo tak resmi dan Ican bisa membelikan tiket kapal Ferry tersebut dengan hanya menunjukkan foto paspor yang dikirimkan pembeli kepadanya.
Akan tetapi, pembayaran tiket tersebut dapat langsung dilakukan oleh para pembeli melalui transfer ke rekening perusahaan tersebut dan juga dapat memberikan kepada Ican sejumlah harga tiket dan ditambahi biaya sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 untuk jasanya.
Ican menjual tiket ferry dari Pelabuhan Tanjung Balai menuju Pelabuhan Port Dickson, Malaysia, dengan harga Rp1.250.000 sehingga memperoleh keuntungan Rp100.000.
Sebelumnya, Kamis (8/6/23) sekitar pukul 14.00 WIB, Hariani menelepon Ican dan mminta tiket untuk hari Jumat. Namun Ican menolak dengan alasan suasana suasana lagi ‘panas’. “Kalau pun mau, beli aja tiket sendiri,” katanya kepada Hariani.
Namun, Hariani bersikeras dengan mengatakan bahwa mereka sudah di perjalanan dan mempertanyakan solusinya. “Kami sudah di jalan, kek mana ini?” kata Hariani.
Ican kemudian meminta Hariani bersabar hingga hari Senin, sembari mengirim pesan suara melalui WhatsApp.
“Kak, lagi panas situasi kak, target orang itu memang yang mau betul-betul mengantarkan orang kerja kak, nanti aku takutku orang kakak di press di pelabuhan, orang itu di sini berkeliaran kak, di pelabuhan itu berkeliaran, polisi itu, di kantor berkeliaran, di pelabuhan itu berkeliaran kak, sepala orang itu aja kakak suruh beli sendiri, bawa duit, bilang jalan-jalan bilang. Target orang itu macam kakak ini lah, yang bawa orang kerja. Jadi, kalau bisa kakak putar balik aja, breafing bener-bener orang ini, polisi ini tahulah, perempuan pula kakak ini,” sebut Ican dalam pesannya.
Baca juga: Ratu Narkoba Bersama 5 Rekannya Dituntut Pidana Mati di PN Medan
Namun Hariani kembali bersikukuh mengatakan mereka sudah dalam perjalanan.
Ican pun kembali mengirimkan pesan suara kembali dengan mengatakan, “Mending putar balik ajalah, sepala Senin aja, karena tak dapat itu besok, kapal pun full, orang tempatan yang banyak di sini berangkat kerja, sikit orang Medan, tidak ku tolak kan, kita menghindari hal-hal yang tidak-tidak aja kak, yang tidak kita inginkan, yang mengantarkan kerja, yang membelikan tiket bisa kena semua, lagian berkeliaran polisi, target mereka mencari orang yang menempatkan bekerja sama yang membelikan tiket”.
Kemudian, Hariani alias Yeni mengatakan “Senin lewat mana bang? Kalau yang 2 ini kakak yakin bisa jawab, karena bijak orang ini”. Kemudian, Ican dan Hariani alias Yeni bernego untuk uang tiket.
Selanjutnya, pada Minggu (11/6/2023), Hariani mengirimkan uang Rp3.750.000 kepada Ican untuk membelikan 3 tiket pulang pergi Pelabuhan Tanjung Balai–Pelabuhan Port Dickson, Malaysia, untuk berangkat hari Senin (12/6/23) sekitar pukul 06.00 WIB. Dari situ, Ican mendapat keuntungan sebesar Rp300.000.
Selanjutnya, Rabu (14/6/23) sekitar pukul 06.30 WIB, Ican diamankan polisi berpakaian sipil dari Polrestabes Medan di Area gerbang luar Pelabuhan Tanjung Balai di Jalan Pelabuhan Teluk Nibung, Kelurahan Perjuangan, Kecamatan Tanjung Balai, Kota Tanjung Balai, bersama temannya bernama Putra.
Putra mengaku diminta Ican untuk mengembalikan tiket ke loket, karena pada saat itu dia tidak sempat untuk mengambil tiket ke loket sehingga terdakwa menyuruh Putra mengambil tiket tersebut. (Deddy/hm22)