18.7 C
New York
Friday, August 30, 2024

Polisi Terbitkan DPO dan Buru Tiga Tersangka Penganiaya Personel Yonif 100/PS

“Tujuh orang laki-laki ini, langsung menemui Pratu AS dan bertanya, ‘Abang yang tadi kan?’, dijawab ‘Kami nggak tahu apa-apa, kami Aparat TNI’,” ujarnya.

Mendengar jawaban korban, pelaku RDS terpancing emosinya dan melakukan penganiayaan.

“Terus datang laki-laki (RDS) berkata, ‘Kenapa rupanya kalau aparat TNI?’. Kemudian salah satu laki-laki langsung mendorong Pratu AS,” lanjutnya.

Perkelahian antara korban dan geng motor tak dapat dihindarkan. Pratu AS yang tak berdaya diserang hingga kakinya keseleo. Anggota geng motor kemudian mengejar Prada Defliadi yang melarikan diri.

Baca juga: Oknum Guru Jadi Tersangka Penganiayaan, Pelapor: Anaknya Tak Dibully

“Pelaku TT (DPO) bersama teman-temannya yang diantaranya merupakan anggota geng motor SL, melakukan pengeroyokan terhadap korban. Para pelaku memukul, menendang dan membacok korban hingga korban tidak berdaya,” bebernya.

Prada Defliadi yang ditemukan babak-belur kemudian dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya.

Sementara, Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Siagian, mengatakan Prada Defliadi dibacok sehingga luka yang dialami cukup serius.

“Kondisi luka dibagian kepala, tangan, kemudian juga mata. Laporan terakhir mata sebelah kirinya buta,” ujar Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Siagian,Senin (6/8/24) lalu.

Kolonel Rico Siagian membantah penyerangan terhadap Prada DSK akibat cekcok di tempat hiburan malam. (putra/hm25)

Related Articles

Latest Articles