17.9 C
New York
Thursday, September 26, 2024

Pemko Medan Sediakan Trauma Healing untuk Anak Korban Penganiayaan di Sunggal

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Kota Medan melalui OPD terkait akan memberikan pelayanan trauma healing kepada dua anak korban penganiayaan ibu kandungnya yang terjadi di kawasan Sunggal.

“Dalam waktu dekat akan kita berikan trauma healing maupun pemeriksaan psikologis. Saat ini kita juga masih terus berkoordinasi dengan Polrestabes Medan dalam penanganan kedua korban,” ucap UPT Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Medan, Anas Siregar saat dikonfirmasi Mistar, Kamis (26/9/24).

Dikatakan Anas, selain pelayanan traumatik, pihaknya juga bersedia membayar biaya visum terhadap kedua korban jika memang terkendala biaya.

“Jika tidak ada yang membayar, kita (Pemko Medan) yang membayar visumnya. Makanya ini terus kita pantau. Namun fokus utama kita saat ini adalah menghilangkan rasa trauma kedua korban dulu,” katanya.

Baca juga: Siswi SD Kelas 1 Dianiaya Ibu Kandung, Badan Penuh Luka

Untuk kebutuhan korban lainnya, Anas mengaku akan berkoordinasi dengan OPD maupun instansi terkait.

“Jadi misalnya kebutuhan untuk penanganan medis, kita akan koordinasikan ke Dinas Kesehatan. Begitu juga untuk pendidikannya, akan kita koordinasikan Dinas Pendidikan. Pastinya akan kita fasilitasi sesuai kebutuhan korban,” jelasnya.

Soal tempat tinggal kedua korban, Anas mengaku akan melihat dulu bagaimana kedepannya. Jika pihak keluarga korban tidak ada yang bersedia mengasuh, pihaknya akan memfasilitasi untuk tinggal di Sentra Bahagia milik Kemensos ataupun Panti Asuhan.

Baca juga: Ibu Cantik Diduga Aniaya Anaknya di Medan, ini Motifnya

“Informasi yang kita dapat, para korban akan diasuh keluarganya, ada yang dari pihak suaminya dan istrinya. Makanya kita lihat dulu. Kalaupun tidak ada, baru nanti kita fasilitasi,” ujarnya.

Saat disinggung apakah akan tetap ada bantuan jika korban diasuh keluarganya, Anas mengaku ada. Dirinya mengaku akan tetap memantau perkembangan pada korban jika nanti diasuh keluarganya masing-masing.

“Misalnya nanti pihak keluarga terkendala biaya pendidikan dalam mengasuh korban, kita akan fasilitas untuk mendapat beasiswa dari Dinas Pendidikan. Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait perkembangan kondisi korban,” pungkasnya. (rahmad/hm25)

Related Articles

Latest Articles