Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal mengatakan, Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya dalam kondisi hidup saat rumah dibakar. Artinya, korban tidak dibunuh terlebih dahulu oleh para pelaku.
“Keempat korban masih hidup sebelum meninggal terbakar. Keempatnya menghirup material kebakaran dikuatkan dengan ditemukannya jelaga di dalam tubuh korban,” ungkap dr Ismurizal.
Kata Ismurizal, keempat korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade 6, dimana organ di dalam tubuhnya sudah keluar di beberapa bagian tubuhnya.
Baca juga:Â Kompolnas ke Polres Tanah Karo, Cek Penyelidikan Tewasnya Sempurna Pasaribu
Selain kondisi tersebut, kata Ismurizal, jenazah keempat korban juga mengalami kepala sudah meletus dan tulang patah, luka cukup maksimal.
Sementara itu, Kapolda Sumut Komjen Agung, mengatakan dokter forensik juga menemukan jelaga di saluran pernafasan dan pencernaan keempat korban. (matius/hm25)
