19.2 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Pasca Tewasnya Siswa SMPN 1 STM Hilir, Guru Honorer akan Segera Dipecat

Deli Serdang, MISTAR.ID

Pihak SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang akan mengambil tindakan tegas kepada oknum guru honorer bidang studi agama Kristen pasca meninggalnya salah satu murid sekolah tersebut.

Tindakan itu berupa pemecatan terhadap Selly Winda Hutapea, oknum guru honorer yang memaksa siswa Rindu Syahputra Sinaga (14) melakukan squat jump sebanyak 100 kali hingga berujung kematian karena kelelahan.

Hal ini dikatakan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 STM Hilir, Suratman ketika dikonfirmasi mistar.id, pada Sabtu (28/9/25).

Baca juga:Siswa SMP Meninggal Usai Dipaksa Squat Jump 100 Kali, Sempat Minta Gurunya Dipenjara

“Iya, kita akan lakukan pemberhentian terhadap oknum guru honorer itu,” tulis Suratman melalui WhatsApp (WA).

Sementara jenazah Rindu yang merupakan anak sulung pasangan Lamhot Sinaga dan istrinya Derma boru Padang telah dikebumikan di perkuburan Kristen di daerah tempat tinggalnya Dusun I Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, pada Jumat (27/9/24) sore.

Jenazah siswa kelas IX C tersebut diantar pihak keluarga juga teman-teman sekolahnya menuju ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Di sela proses penguburan, sejumlah teman Rindu mengaku jika oknum guru honorer Selly dikenal kejam. Menurut mereka, sudah banyak teman atau peserta didik di SMPN 1 STM Hilir lain yang menjadi korban.

Baca juga:Jenazah Siswa SMP Tewas Dipaksa Squat Jump Disambut Histeris Ibu Kandung

Mereka disuruh melakukan squat jump mulai 30 kali, 50 hingga 100 kali jika tidak mengerjakan tugas sekolah yang disuruhnya.

Namun para peserta didik enggan melaporkan perbuatan gurunya itu kepada orang tuanya masing-masing. Para peserta didik juga mengaku mengalami sakit, bahkan demam setelah terkena hukuman tersebut.

“Guru itu kejam. Kalau murid misalnya lalai menghafal isi Alkitab maupun tugas (PR) lainnya dipastikan akan mendapat hukuman squat jump 30 kali, 50 kali hingga 100 kali. Sudah banyaklah murid kena dibuatnya,” ujar sejumlah peserta didik yang minta namanya dirahasiakan, karena khawatir akan bermasalah di sekolah setelah memberikan keterangan ini.

Berdasarkan resume RSU Sembiring Delitua tempat Rindu sempat dirawat, anak pertama dari 3 bersaudara itu mengalami trauma hati dan perut, kekurangan cairan akibat diporsir squat jump, sehingga bengkak di bagian paha. Kecapekan hingga menimbulkan trauma.

Baca juga:Diduga Dipaksa Squat Jump 100 Kali, Siswa SMPN I STM Hilir Meninggal Dunia

Surat kematian bernomor 926 tersebut diterbitkan dr Arfah Rambe tanggal 26 September 2024.

Hingga kini keluarga Rindu belum memutuskan buat pengaduan ke polisi. (sembiring/hm16)

Related Articles

Latest Articles