Medan, MISTAR.ID
Perusahaan Gas Negara (PGN) Medan melakukan investigasi terkait ledakan yang terjadi di Jalan Sisingamangaraja (SM Raja) tepatnya berada di eks Rumah Makan Famili dan Eks Hotel Ibunda pada Senin (15/1/24) lalu.
Diceritakan Area Head PGN Medan, Saeful Hadi bahwa eks Rumah Makan Famili sudah berhenti berlangganan sejak Juni 2020 atau saat Covid-19. Setelah pihak eks Rumah Makan Famili mengajukan pemberhentian, pihak PGN langsung melakukan penutupan dan pengangkatan meteran.
“Terkait fasilitas meter itu sudah kita angkat, dan aliran gas valve itu sudah kami tutup. Sudah kita amankan. Kita juga sedang menunggu hasil investigasi dari kepolisian,” ujarnya, Selasa (16/1/24) Sore.
Lanjutnya, terdapat 3 pipa saluran PGN di bangunan tersebut. Yakni pipa yang berada di dekat jalan (pipa besar), lalu pipa yang mengarah ke dapur dan pipa kecil yang mengarah ke meteran.
Baca juga:Â Korban Ledakan Gas di RM Famili Medan Kini Kritis
“Meteran itu lokasinya ada di samping bangunan mereka dan dikerangkeng, karena kalau tidak dikerangkeng takutnya hilang, bukan hanya meteran PGN aja yang bisa hilang tapi pipa-pipa lainnya terkadang juga,” ungkapnya.
Dalam hasil investigasi ini, Area Head PGN Medan, Saeful Hadi menjelaskan saat kejadian pihak PGN mendapat informasi pada Senin (15/1/24) sekitar pukul 02.45 WIB.
“Pada saat itu diinformasikan telah terjadi ledakan, di ex rumah makannya, kami dari tim PGN (penanganan gangguan) yang stand by selama 24 jam langsung meluncur ke lokasi untuk mengecek. Sesampainya di lokasi, tim kami menemukan bekas pipa dinas pada lokasi meter di dalam jerjak (pintu), kemudian kami meminta izin pada pemilik untuk membuka secara paksa (harus dibuka),” katanya.
Lanjutnya, “Setelah dibuka ternyata kami lihat bekas pipa dinas tersebut sudah lepas. Kalau pipa dinas tidak dirusak, ini akan aman (tidak terjadi kebocoran). Jadi ini ada unsur pemaksaan untuk dilepas. Entah itu pencurian atau apa. Jadi diindikasi adanya pencurian pipa tersebut,” jelasnya.
