21.5 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Empat Desa di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir Dilanda Banjir Bandang

Samosir, MISTAR.ID

Akibat curah hujan yang ekstrim, empat desa di Kenegerian Sihotang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir dilanda banjir bandang, Senin (13/11/2023) sekitar pukul 18.30 WIB. Hal ini dibenarkan  Camat Harian Hartopo Manik, Selasa (14/11/23).

Adapun banjir dan tanah bercampur bebatuan terjadi di Desa Siparmahan, Desa Dolok Raja, dan Desa Sampur Toba. Sementara rumah warga di Desa Turpuk Limbong digenangi air.

Banjir juga dipastikan merusak lahan persawahan warga. Padi yang baru ditanam ditutupi lumpur bercampur bebatuan kerikil.

Baca juga: Sungai Tulas Samosir Banjir Bandang, Proyek BWS II Sumut TA 2022 Dipertanyakan

Warga dari  Desa Sampur Toba dan Desa Siparmahan sebagian terpaksa mengungsi ke daerah Pintu Batu, Kecamatan Pangururan dan daerah Bukit Holbung, Kecamatan Harian.

Meski banjir terbilang parah, sebagian warga tetap memilih bertahan di rumah dan menolak untuk mengungsi.

Mengetahui adanya bencana, personel Polsek Harian telah turun ke lokasi untuk membantu warga. Namun petugas terkendala karena jalan dan jembatan di Desa Turpuk Sagala digenangi banjir. Untuk mengevakuasi warga, polisi memanfaatkan sungai.

Namun sebagian akses menuju lokasi bencana lainnya sangat sulit dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan sehingga peninjauan dihentikan.

Baca juga: Pencarian Korban Banjir Bandang di Samosir Masih Berlanjut

Hingga saat ini, Polres Samosir dan Polsek Harian sedang melaksanakan pembersihan di lokasi banjir bandang, melaksanakan penyelidikan dan pendataan warga untuk pengecekan apakah ada korban jiwa.

Sesuai informasi yang didapat bahwa sampai pukul 02.00 WIB, masih terdengar suara air mengalir dari atas Kenegerian Sihotang, tepatnya dari arah Desa Hutagalung.

Situasi saat ini di Desa Hutagalung khususnya di atas Kenegerian Sihotang, Desa Janjimartahan, Desa Sampur Toba, Desa Siparmahan, baru selesai menebang pohon eukaliptus.

Dampak penebangan pohon itu, air bercampur lumpur dan bebatuan dikhawatirkan tergerus ke pemukiman warga. (pangihutan sinaga/hm17)

Related Articles

Latest Articles