Samosir, MISTAR
Akibat banjir bandang yang melanda Kenegerian Sihotang, gedung SMP Negeri 2 Harian dipenuhi material lumpur bercampur kerikil setinggi lebih satu meter. Sejauh ini proses belajar dihentikan.
Kepala SMPN 2 Harian, Eybarda Simbolon mengatakan membersihkan lumpur itu butuh waktu. Guna melanjutkan belajar mengajar, pihak sekolah berencana menggunakan ruang ibadah. Masalah ini sudah dibahas bersama para komite sekolah
“Mungkin hari Rabu atau Kamis, proses belajar mengajar dimulai di rumah-rumah ibadah. Disurvei dulu rumah-rumah ibadah, rencananya dua rumah ibadah akan digunakan untuk proses belajar mengajar, ucapnya pada Selasa (14/11/23).
Baca juga: Banjir Bandang di Samosir, Perempuan Berusia 60 Tahun Hilang
Adapun tumpukan lumpur menutupi seluruh area gedung sekolah. Bahkan lumpur masuk ke beberap ruangan, seperti ruang kelas 6, Lab Komputer, gedung UKS, kantor guru 1.
“Semua komputer tertimbun lumpur, tidak bisa digunakan lagi,” katanya sembari mengaku belum mengetahui secara pasti apa saja yang rusak akibat lumpur tersebut. (pangihutan sinaga/hm17)
