Sempat saya dilihat seperti itu apa gak nangis anak awak. Anak aja lihat gambar kawan nangis-nangis dia. Itu masih kawan, bagaimana jika ayahnya,” lanjut Wawan bersedih.
Pernah Diludahi dan Ditabrak
Istilah ‘Pak Ogah’ sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Kota Medan Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya. Mereka-mereka bisa ditemukan di setiap pemutaran jalan, kecuali di traffic light.
Pekerjaan mereka memang terbilang lumayan gampang, namun penuh risiko yang bisa berakibat fatal, untuk sekedar mendapatkan imbalan berupa uang recehan.
Menurut Wawan, yang sudah hampir sepuluh tahun melakoni pekerjaan sebagai Pak Ogah, ujian yang dia hadapi cukup beragam, ulai dari ditendang hingga ditabrak.
“Yang kami tunggu hanya uang dua ribu, seribu dan lima ratus perak. Tapi resikonya besar. Ini lah resikonya bang,” tutur Wawan sambil menunjukkan bekas luka di kaki sebelah kanan dan kirinya.
Baca Juga:Â Pak Ogah Dekat Kodim Deli Serdang Tidak Diamankan Polisi
Menurut Wawan, luka-luka itu merupakan bekas yang ditabrak pemotor saat mengatur lalulintas di lokasi tersebut. Menurut Wawan, ketika itu dia terpental di aspal hingga membuat kakinya pincang.
“Aku sudah sering tabrakan, pincang awak dibuatnya. Kendaraan datang dari sana kencang, dia gak bisa ngerem jadi ditabrak lah,” bebernya.
Lanjut Wawan, hasil yang sedikit itu akan mereka bagi rata di lokasi tersebut. “Kalau ada yang kasi dua ribu, bagi dua seribu-seribu ada juga yang kasi seribu dan lima ratus rupiah dibagi juga,” bebernya.
Para pengendara menurut Wawan, ada yang baik dan ada juga yang suka marah.
“Kita diam aja [kalau marah], gak usah diladeni karena kita salah menutup jalannya. Kebanyakan sih gak ada yang ngasih bang. Tapi kita tetap sabar, rejeki itu sudah ada yang mengatur,” sambungnya.
Di tempat terpisah, hal yang sama juga diceritakan Pak Ogah lainnya bernama Agus (35). Menurut Agus, dia juga sering merasa hal yang serupa. Tak jarang dia menerima kata-kata kasah, bahkan kadang ditendang.
“Jadi pernah itu bang aku ditendang. Aku gak tau salah ku di mana, tiba-tiba ditendang dan dimaki-maki gitu,” ujar Agus.
Tak sampai di situ, Agus juga mengaku jika dia pernah diludahi oleh pengendara mobil mewah. Sang pengemudi marah karena merasa dirugikan karena Agus menutupi jalannya.
“Diludahi bang. Kena di baju lah pokoknya ya sabar saja. Mungkin aku yang salah, bagaimana lah bang. Aku juga tidak memaksa sebenarnya,” ucapnya lagi.