2.3 C
New York
Monday, January 13, 2025

Cerita Pilu ‘Pak Ogah’ Demi Bertahan Hidup Hingga Pro-Kontra di Masyarakat

Lanjut Wawan, beberapa dari mereka ada yang sudah berkeluarga. Berpanas-panasan di bawah terik matahari tanpa ada jaminan upah yang tetap dilakukan hanya untuk bertahan hidup, di saat lowongan pekerjaan sangat sulit, apalagi mereka tidak memiliki ijazah sekolah.

“Kami sudah ada yang berkeluarga ada juga yang enggak. Istriku boru Batak, saya Jawa. Saya punya dua orang anak masih sekolah. Istri ku tidak ada kerjaan, kami hanya beberapa dari sini,” lanjut Wawan bercerita kisahnya.

Wawan mengungkapkan, jika ia bekerja dari pagi sampai malam sebagai Pak Ogah di lokasi tersebut, syukur-syukur bisa mendapat Rp70 ribu, itu belum termasuk biaya makan, minum dan rokok.

“Jadi itulah bang di bagi-bagi untuk ke rumah, untuk beli makan biaya anak sekolah dan kebutuhan lain. Dan tetap disyukuri,” ujarnya sedikit tersenyum.

Dengan pendapat yang tidak seberapa pekerjaan sebagai Pak Ogah sangat lah besar resikonya. Belum lagi menghadapi kegelisahan anak melihat perjuangan sang ayah.

“Tapi seperti ini lah. Anak tau berita seperti ini. Dipukuli hingga masuk rumah sakit, anak pun ketakutan. Istri ku sama anak ku pun melarang. Tapi bagaimana, tak ada kerjaan lain,” sambungnya lagi dengan wajah sedih.

Untuk itu, ia pun tak lupa memotivasi anaknya untuk menghadapi perjuangan hidup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: ‘Pak Ogah’ Beraksi di Jalan Rusak Depan Kodim Deli Serdang, Rupiah Pengendara Diminta

“Makanya saya bilang inilah kerjaan ayah. Tantangan ayah gini, kalau tak ditabrak dikejar sama Sabhara,” bebernya lagi.

Menurut Wawan, dia terpaksa bekerja seperti itu karena tidak ada pekerjaan lain.

“Apalagi di Medan ini susah cari kerja. Di sini kan tidak perlu pakai ijazah. Hanya butuh keberanian, yang penting ada niat baik, niat membantu. Kalau orang baik ada saja nanti itu [rezeki],” cetusnya.

“Kalau mereka mau ngasih silahkan. Kalau tidak juga, tidak apa-apa. Yang penting kami tidak memaksa. Kebanyakan sih bang tidak mau ngasi, tetapi kita tetap sabar,” ujarnya lagi.

Related Articles

Latest Articles