Samosir, MISTAR.ID
Berliana Nadeak (65) warga Sihudon, Desa Huta Ginjang, Kecamatan Simanindo mengeluhkan kejadian yang dialaminya terkait laporan perusakan tanaman di lahan pertaniannya lambat ditangani Polres Samosir kepada wartawan, Rabu (11/1/23) di Pangururan.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya telah melaporkan kejadian atas perusakan sejumlah tanaman miliknya ke Polres Samosir pada 2 Oktober 2022 yang lalu, meski sudah menyeberang tahun dari tahun 2022 ke tahun 2023, dirinya belum mengetahui perkembangan atas laporannya tersebut.
Akibat ketidaksanggupan karena kondisi ekonomi, menggunakan jasa pengacara untuk mengawal laporannya, sehingga wanita tua berstatus janda tersebut menyampaikan keluhannya kepada sejumlah wartawan.
Baca juga: Penyelesaian Lahan DPSP Danau Toba di Samosir Dilakukan Persuasif
Ia mengatakan kejadian yang menimpa dirinya terjadi sekitar bulan September lalu dimana lahan yang ditanami kopi, cokelat, durian, mangga di daerah Sihudon, Desa Huta Ginjang, Kecamatan Simanindo, dirusak yang diduga dilakukan oleh inisial SS, walau sudah diingatkan secara lisan tetapi tetap merusak tanaman miliknya sehingga dilaporkan ke Polres Samosir.
Berliana Nadeak mengaku sudah lama tinggal di lokasi tersebut, sudah ada sekitar 30 tahun menempati lokasi tersebut dan tanaman yang dirusak sudah ada yang berumur 30 tahunan.
“Jadi apa dasarnya mengatakan dia yang menanam tanaman itu, sejak mertua saya sampai saat ini saya tinggal di situ,” kata Berliana.
Baca juga: Di 2022 Seluas 560 Ha Kawasan Hutan Samosir Terbakar, Edy Rahmayadi: Jangan Terjadi Lagi
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani ketika dikonfrimasi wartawan mengatakan akan memproses laporan Berliana Nadeak tersebut.
“Kami akan melakukan penyelidikan kepada kedua belah pihak. Siapa sesungguhnya pemilik tanaman itu. karena pelapor dan terlapor saling klaim,” jelas Natar Sibarani.(josner/hm09)
