22.5 C
New York
Friday, September 27, 2024

Bencana di Simangulampe Bukan Longsor, Batu Besar dan Lumpur ‘Muntah’ dari Kaki Bukit

Sidikalang, MISTAR.ID

Warga Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, mengaku heran soal asal usul bencana alam yang menghadirkan ribuan batu besar dan lumpur di wilayah itu.

Informasi yang diperoleh Mistar dari Irvan Raja Napasang seorang warga setempat, Minggu (3/12/23), mengatakan, pada hari kedua pasca kejadian, sejumlah warga mencoba mencari tahu asal usul ribuan kubik batu besar dan lumpur yang menimpa puluhan rumah warga dan bahkan menelan belasan korban jiwa.

Menurut Irvan, setelah warga menelusuri asal batu dan lumpur, ternyata di hulu tidak ada bencana bukit yang mengalami longsor di atas perkampungan Huta Nagodang Simangulampe.

Baca Juga: Tanah dan Batu Besar Longsor Timbun Rumah Warga Humbahas, 12 Orang Dinyatakan Hilang

Batu-batu besar dan lumpur ternyata merupakan muntahan dari kaki bukit yang berjarak kurang lebih 500 meter dari permukiman warga.

Karena itu, warga sekitar termasuk Irvan Raja Napasang berharap Pemerintah Humbahas melakukan kajian dan penelitian dengan menghadirkan para ahli ke Desa Simangulampe guna mengantisipasi kejadian serupa ke depannya.

Sebab menurut Irvan, di hulu tempat asal batu-batu besar dan lumpur itu berasal, masih ada semburan-semburan mengeluarkan lumpur dan air. “Beberapa warga juga mengaku lumpur tersebut terasa dingin bagai es,” kata Irvan.

Baca Juga: 11 Orang Warga Belum Ditemukan Pasca Banjir Bandang di Humbahas

Sementara itu, tim Basarnas Medan, Sariman dan Turnip ketika dikonfirmasi soal asal usul ribuan kubik batu besar dan lumpur tersebu mengaku belum update tekait hal itu karena masih fokus dalam pencarian korban.

“Hingga saat ini sebanyak 11 warga belum ditemukan. Basarnas bersama Tim SAR Gabungan perluas area pencarian,” kata Sariman.

Untuk menambah kekuatan personel di lapangan, Basarnas Pusat menurunkan 18 personel elit dari BSG (Basarnas Spesial Group). Personel ini merupakan tim dari INASAR (Indonesia Search And Rescue) yang pernah diberangkatkan untuk membantu operasi SAR di Turki.

“Tim dari BSG (Basarnas Spesial Group) tersebut telah tiba di lokasi dan kita berharap dengan adanya tambahan personel yang memiliki kualifikasi khusus tersebut dapat membantu untuk mempercepat penemuan korban,” tambahnya. (Manru/Iqbal/hm22)

Related Articles

Latest Articles