21 C
New York
Saturday, October 5, 2024

Begal Merajalela, LBH Medan Paparkan Sejumlah Motif Pelaku

Medan, MISTAR.ID

Aksi pencurian dengan kekerasan atau begal akhir-akhir ini merajalela di Kota Medan. Hal itu menuai sorotan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan.

LBH Medan menyebut, beberapa motif yang membuat seseorang nekat melakukan aksi pembegalan. Sebagaimana yang diterangkan Wakil Direktur (Wadir) LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang.

Alinafiah mengatakan, istilah begal yang dikenal di Tanah Air merupakan aksi pencurian dengan pemberatan berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Baca juga: Pembegalan Marak, LBH Medan: Polisi Gagal Berikan Rasa Aman dan Nyaman

“Begal inikan sama dengan pencurian pemberatan (curat). Kalau dalam KUHP itu tidak ada istilah begal, perampok juga tidak. Yang ada pencurian dengan pemberatan,” katanya saat ditemui di ruangannya, pada Kamis (6/7/23).

Kemudian, Wadir pun menjelaskan motif-motif seseorang berani melakukan aksi kejahatan tersebut. Salah satunya, ucap Ali, diduga karena pengaruh narkoba.

“Dugaannya kemungkinan itu karena pengaruh narkoba. Karena dengan adanya (pengaruh) narkoba menjadi berani dia, bertindak nekat, tidak berpikir panjang, serta resikonya tidak dipedulikan,” jelasnya.

Baca juga: Polrestabes Medan Perbanyak Patroli Begal di Titik Rawan

Dikatakan Alinafiah, saat ini sangat sulit mencari lingkungan tempat tinggal yang terbebas dari yang namanya narkoba.

Selain narkoba, motif lainnya karena kondisi ekonomi seseorang. Kondisi ekonomi, kata Ali, sangat memungkinkan seseorang nekat melakukan aksi pembegalan.

“Kemungkinan yang lain ekonomi, itu juga mempengaruhi. Masalahnya mungkin karena lapangan pekerjaan tidak ada, tidak punya kemampuan atau skill yang mumpuni,” katanya lagi.

Baca juga: Perampokan dan Begal Marak, Polda Sumut dan Jajaran Tingkatkan Patroli

Tak hanya itu, LBH Medan juga menilai, pergaulan bebas menjadi motif lainnya seseorang berani melakukan tindak kejahatan tersebut

“Apalagi sekarang persoalan yang banyak menjadi pelaku begal inikan masih usia-usia produktif, bahkan tidak menutup kemungkinan masih bersekolah. Nah, mereka ini mungkin bisa terkoordinir bisa jadi karena mungkin ada (perkumpulan) geng-geng motor,” ucapnya.

Namun, sebut Alinafiah, motif terbesar seseorang melakukan aksi pembegalan adalah faktor narkoba dan kondisi ekonomi. “Ekonomi dan narkoba itu yang kemungkinan besar (menjadi) faktornya,” ujarnya. (deddy/hm16)

Related Articles

Latest Articles