17.5 C
New York
Wednesday, October 2, 2024

Tekanan Inflasi Berpotensi Meningkat pada Akhir Tahun, Pemicunya Sektor Pangan

Jakarta, MISTAR.ID

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 mencatatkan deflasi sebesar 0,12% secara bulanan (month to month/MtM) dan inflasi tahunan sebesar 1,84% (year on year/YoY). Secara year to date (YtD), inflasi mencapai 0,74%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,70%.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, deflasi bulanan yang berlangsung selama lima bulan berturut-turut mencerminkan pasokan domestik yang kuat, terutama di sektor pangan. Peningkatan produksi telah mendorong penurunan harga, dengan sektor makanan dan transportasi mengalami penurunan yang paling signifikan.

Meski demikian, Andry memperingatkan bahwa tekanan inflasi berpotensi meningkat menjelang akhir tahun. Hal ini dipengaruhi oleh pemilihan kepala daerah dan efek musiman yang dapat meningkatkan pengeluaran untuk barang dan jasa impor.

“Tekanan inflasi ini akan didorong oleh pengeluaran yang meningkat,” katanya melalui keterangan tertulis dilansir, Rabu (2/1/24).

Baca Juga : Bukan Inflasi, Harga BBM Sumbang Deflasi September 2024

Andry juga mencatat bahwa bank-bank sentral global, termasuk Federal Reserve yang baru-baru ini memangkas suku bunga, memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Dengan penurunan suku bunga di Bank Indonesia (BI) dan membaiknya kepercayaan pasar keuangan global, diharapkan dampak dari inflasi impor akan berkurang.

“Kami memperkirakan proyeksi inflasi domestik menjadi 2,57% (YoY) untuk tahun ini, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya,” tambahnya seraya menunjukkan optimisme meski ada potensi tekanan inflasi di akhir tahun. (mtr/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles