Medan, MISTAR.ID
Pemerintah menyatakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) per 1 Januari 2025 menjadi 12% hanya berlaku untuk barang mewah seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan No 15/2023 dan No 42/2022.
Selain itu, barang dan jasa yang dikenakan PPN 11% tidak mengalami kenaikan secara efektif. Demikian juga barang dan jasa yang selama ini dibebaskan dari PPN, tidak mengalami perubahan.
Salah seorang masyarakat yang juga berprofesi sebagai penjual bahan pokok, Unjuk Br Ginting, memberikan pernyataan bahwa pembatalan kenaikan PPN 12% menurutnya sudah bagus.
“Katanya tidak jadi naik, tapi biar kita lihat saja ke depannya apakah akan berdampak kepada barang-barang yang dikatakan tidak terkena kenaikan,” ujarnya saat ditemui di Pasar Kampung Lalang, Kamis (2/1/25).
Baca Juga :Â Daftar Barang yang Kena PPN 12 Persen Per 1 Januari 2025
Unjuk mengatakan, pembatalan kenaikan PPN ini dikhawatirkan akan berdampak ke barang dan jasa lainnya. “Saat ini memang biasa saja seperti sebelumnya, karena memang hanya barang dan jasa mewah yang naik. Tapi, saya sebagai orang biasa agak sedikit khawatir kenaikan ini akan berdampak ke segalanya,” ucapnya.
Menurutnya, jika kenaikan ini berdampak ke barang yang ia jual, akan membuatnya kesulitan dalam berdagang. “Kemarin waktu Covid-19 dimana harga bahan pokok naik, saya sebagai penjual kesulitan menjualnya. Apalagi dampak kenaikan PPN 12% ini, makin terasa sulitnya,” tuturnya.
Di lain tempat, Deka, salah seorang pekerja di salah satu perusahaan di Kota Medan, juga turut mengungkapkan kekhawatirannya terkait kenaikan PPN 12% pada barang dan jasa super mewah.
“Dikhawatirkan akan menyeluruh secara perlahan, awalnya memang hanya barang dan jasa super mewah, lama kelamaan naik secara keseluruhan,” tuturnya.
