Jakarta, MISTAR.ID
Rencana penerapan subsidi tarif kereta rel listrik (KRL) berbasis nomor induk kependudukan (NIK) dibatalkan untuk tahun depan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa tidak ada perubahan skema subsidi KRL untuk 2025.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengatakan, isu pengurangan anggaran subsidi KRL di 2025 belum mengalami perubahan. Ia juga mengonfirmasi bahwa rencana penerapan subsidi tiket Commuter Line berbasis NIK masih dalam tahap studi dan kajian.
“Belum ada keputusan untuk melaksanakan ini di 2025,” ujar dia dalam dalam konferensi pers di Jakarta Pusat dilansir, Rabu (2/10/24).
Isu subsidi berbasis NIK muncul dalam dokumen Nota Keuangan APBN 2025, yang menyebutkan bahwa PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapatkan anggaran subsidi public service obligation (PSO) sebesar Rp4,79 triliun, termasuk untuk KRL Commuter Line.
Baca Juga : Banjir, 11 KRL Rute Jakarta Kota-Tanjung Priok Terganggu
Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyatakan bahwa belum ada rencana konkret mengenai perubahan skema subsidi tersebut, karena belum ada rapat untuk membahasnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi enggan memberikan banyak komentar mengenai kebijakan yang kontroversial ini dan hanya menyatakan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Di sisi lain, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub pernah mempertimbangkan kenaikan tarif KRL sebesar Rp1.000 hingga Rp2.000, tetapi belum mengambil keputusan akhir mengenai rencana tersebut. (mtr/hm24)