OJK Targetkan Penghimpunan Dana Rp220 Triliun di Pasar Modal Selama 2025
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![ojk_targetkan_penghimpunan_dana_rp220_triliun_di_pasar_modal_selama_2025](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F11-02-2025%2Fojk_targetkan_penghimpunan_dana_rp220_triliun_di_pasar_modal_selama_2025_2025-02-11_14-54-03_1961.jpg&w=1920&q=75)
OJK. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal Indonesia mencapai Rp220 triliun pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (11/2/25).
Mahendra menjelaskan bahwa kredit perbankan diproyeksikan tumbuh 9-11%, didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6-8%. Selain itu, sektor perusahaan pembiayaan diperkirakan tumbuh 8-10%, aset dana pensiun naik 9-11%, dan aset pinjaman meningkat 6-8%.
“Mencermati berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi, serta kebijakan yang akan diambil, kami optimistis tren positif kinerja sektor keuangan pada 2025 akan berlanjut,” ujar Mahendra, dilansir dari detik finance.
Meski begitu, Mahendra mengakui bahwa tantangan pada 2025 tidak lebih mudah dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan terbatas, sementara normalisasi kebijakan suku bunga di Amerika Serikat dan negara lain diprediksi berlanjut dengan laju lebih lambat.
"Kompleksitas pemulihan ekonomi akan meningkat seiring dengan perkembangan geopolitik dan geoekonomi yang dinamis," tambahnya.
Selain itu, kebijakan perdagangan global semakin dipengaruhi oleh aspek politik, yang berdampak pada meningkatnya fragmentasi perdagangan dan penurunan volume perdagangan internasional.
Di dalam negeri, tantangan struktural seperti penyerapan tenaga kerja dan daya beli masyarakat kelas menengah bawah juga menjadi perhatian. (detik/hm20)
![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)