“Sementara untuk sektor pertambangan dan penggalian juga mengalami kenaikan pada Maret 2024 sebesar US$ 32,00 ribu (47,66%),” ujarnya.
Sementara itu, pada nilai impor melalui Sumut di bulan yang sama atas dasar CIF (cost, insurance & freight) tercatat sebesar US$455,86 juta atau meningkat sebesar 0,39 persen dibandingkan Februari 2024 yang bernilai sebesar US$454,10 juta.
“Adapun nilai impor menurut golongan penggunaan barang Maret 2024 dibanding Februari 2024, barang konsumsi meningkat sebesar 66,74 persen sedangkan barang modal dan bahan baku penolong turun masing-masing sebesar 26,88 persen dan 4,88 persen,” ucapnya.
Baca juga :Â Nilai Ekspor Sumut Turun 0,87 Persen
Pada Maret 2024, dikatakan Hasan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah gandum-ganduman dengan nilai sebesar US$51,58 juta (253,36%), sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan ampas/sisa industri makanan sebesar US$17,95 juta (-34,25%).
“Tercatat pula nilai impor Maret 2024 dari Singapura merupakan yang terbesar yaitu US$89,16 juta dengan perannya mencapai 19,56 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Tiongkok sebesar US$72,98 juta (16.01%) dan Malaysia sebesar US$41,21 juta (9,04%),” pungkasnya. (anita/hm18)