“Ini menyebabkan APBN yang harus mengemban bebannya,” jelasnya.
Tercatat hingga semester I 2024, realisasi volume penyaluran BBM subsidi telah mencapai 7,16 juta atau turun tipis 0,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga :Â Harga Minyak Dunia Pengaruhi APBN, Srimulyani: Subsidi Ditingkatkan
Sementara itu, realisasi LPG 3 kg dan listrik bersubsidi masing-masing naik yakni mencapai 3,36 juta volume dan 40,6 juta pelanggan.
“Subsidi dan kompensasi energi, fluktuasi harga ICP (Indonesia Crude Price), depresiasi nilai tukar, serta kenaikan volume LPG dan listrik bersubsidi, diperkirakan akan tercermin pada semester II,” tambahnya. (kumparan/hm18)