22.4 C
New York
Thursday, June 20, 2024

Mengukir Karya dengan Cahaya, Usaha Lighting Panggung Cerahkan Masa Depan

Baca Juga : Teknologi Digital Turunkan Omzet Usaha Percetakan

Di tahun 2020, seniman sekaligus pengusaha ini dapat kesempatan untuk terlibat di sebuah wedding organizer. Munawar tak membuang kesempatan. Ia mendalami dan melebarkan sayap lighting-nya untuk acara wedding atau pernikahan. Di tahun ini pula usaha dengan bendera MT Lighting (Medan Teater Lighting) berdiri di Jalan Letda Sujono Gang Apas No 08, Bandar Selamat, Medan.

“Untuk acara wedding kita menggunakan paket dengan 4 Moving Beam (lampu dengan kepala yang bisa bergerak), 2 bar Par LED, Fresnel (lampu sorot), dan Smoke (pembuat asap). Harga sewa berkisar dari 2 juta-2,5 juta, tergantung kebutuhan,” lanjutnya.

Pasang Surut

Terbaru, pada 2024 usahanya semakin banyak dikenal dan sudah memiliki aset alat lebih dari 100 juta. Dalam bisnis ini, ada pasang surut job di bulan tertentu. Sedikitnya, dalam 1 bulan hanya mendapat 4 pesanan.

“Di dunia lighting, sangat jarang omzet bisa stabil. Puncaknya di bulan 11 dan 12, job sangat ramai karena banyak acara terkait Natal dan Tahun Baru. Di bulan 1, 2, dan 3 biasanya yang paling sepi, sebab jarang ada acara besar di bulan tersebut,” tuturnya.

Menurut Munawar, tidak ada trik khusus yang dilakukannya dalam menjalani bisnis ini. Pengusaha harus pandai membaca peluang dan selalu bersinergi dengan para vendor lain. Hal itu sudah bisa menciptakan ekosistem yang baik.

Baca Juga : Memberatkan Pengusaha dan Pekerja, Iuran Tapera Ditolak

Begitu pun dengan kendala, selama teliti dan punya sudut pandang baik, tidak ada kendala fatal, semua akan berjalan lancar dan klien akan puas.

“Selain profesionalisme, yang membuat saya lama bertahan di bidang ini adalah dengan menjaga hubungan baik kepada sesama vendor dan cepat tanggap terhadap masalah,” lanjutnya.

“Untuk kendala, nyaris tidak ada. Paling hanya masalah koordinasi, miskomunikasi, seperti berbedanya perencanaan di gudang alat sama kebutuhan acara, tetapi dapat segera diselesaikan,” sambungnya.

Dampaknya di kehidupan sosial, membuka peluang kerja bagi para mahasiswa di sekitarnya. Hanya butuh 3 pekerja dalam sekali acara berskala kecil dan menengah. Sebab itu, keuntungan bersih dari setiap job bisa mencapai 70 persen.

“Biasanya cuma butuh 3 orang, supir, kru, dan operator. Saya selalu mengajak para mahasiswa untuk terlibat. Selain mendapatkan uang saku, mereka sekalian bisa belajar tentang pencahayaan,” sebutnya.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles